Mohon tunggu...
fajar s
fajar s Mohon Tunggu... wiraswasta -

Ingin selalu merasakan hidayah........

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rumah

15 Desember 2015   23:36 Diperbarui: 16 Desember 2015   00:10 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi Shutterstock"][/caption]Rumah kita dulu bercat putih polos dengan pohon jambu dihalaman rumah. kita sering memeriksanya disela-sela daun, apakah ada buah yang telah masak. namun kita tak sempat lagi mengambilnya; membusuk ditanah.

kita sudah meneninggalkan rumah itu 10 tahun yang lalu. bukan karena tidak betah, tetapi lebih dikarenakan kontrakan sudah habis. juga kita sudah mampu membeli rumah yang lebih besar. bagiku besar kecilnya rumah tidak penting, penghuninyalah yang membuat rumah terasa sejuk.

ketika kita kembali lagi; tidak sengaja melewati jalan yang dulu sering dilalui, pohon jambu dan rumah yang kita tempati dulu pada awal menikah. kita berhenti sejenak memandangi masa lalu itu; rumah yang kini dihijaui lumut dan dirambati tanaman liar. kamu mengatakan rumah itu tak ada yang menghuninya. ia kesepian. apa yang menyebabkannya, aku tak menjawab. lagian pula kita sudah lama meninggalkannya. pohon jambu menyentuh pundak kita; buah- buah jambu sudah menguning; makanlah mungkin kamu sudah lupa rasanya.

 

Palembang, 15/12/2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun