Mengapa aku harus terus tertawa, padahal sedang menderita?
Menapaki jalan menuju kehancuran
Sepertinya orang-orang disampingku tahu kemana mereka diseret
Tapi kenapa mereka sama sepertiku
Tertawa dan terus tertawa, pura-pura tidak tahu?
Kenapa mereka menyalahkan jalan yang sedang mereka tapaki
Kalau mereka tahu sedang diseret menuju kehancuran?
Sepertinya aku juga sama seperti mereka
Yang takut kepada para penyeret itu
Aku ingin melawan
Tapi terlalu lemah
Tidak berdaya
Sehingga terpaksa
Aku harus tertawa dalam derita
Begitu dan begitu seterusnya
Sampai entah kapan
Bandung, 11 Januari 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H