Speechless! Tidak bisa lagi saya berkata-kata saat membaca berita teranyar ini. Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita meminta masyarakat menawar harga beras yang sudah disesuaikan oleh pemerintah (1).Â
Jujur saja. Sepanjang kehidupan saya, belum pernah saya menawar harga beras. Kalaupun sekarang mahal, paling banter saya cuma berkeluh-kesah. Tapi tidak pernah pula saya menawar harga beras itu.
Tapi yang jauh lebih penting. Apa yang disampaikan Mendag Enggartiasto bukan solusi. Ini tak ubahnya pemerintah meminta rakyat menyelesaikan masalahnya sendiri. Padahal, perihal beras itu terang urusan pemerintah.Â
Kalau pedagang-pedagang beras itu menjual di atas harga yang ditentukan pemerintah, maka pemerintah perlu menindaknya. Bukan malah melempar masalah kembali kepada rakyat yang memang sudah berat beban hidupnya.
Tapi bukan kali ini saja, menteri-menteri Jokowi mengemukan pandangan blunder. Saya masih ingat Menteri Pertanian, Amran Suaiman berkata: "daging mahal, jangan makan daging, makan keong".Â
Lalu Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, menyebut: "jangan banyak-banyak makanlah, diet sedikit tidak apa-apa". Ada pula Menteri Kesehatan Nila Moeloek, menyebut "cacing itu sebenarnya isinya protein, kalau udah dimasak kan juga steril".
Dari pernyataan-pernyataan menteri era Jokowi ini, saya pun bersyukur tidak salah rasanya pada dua pemilu tempo hari mendukung Partai Demokrat dan SBY. Mau orang bicara apa, nyata-nyata saya tidak pernah membaca berita semacam ini.Â
SBY dan jajaran menterinya akan menjawab keluh-kesah masyarakat dengan solusi cerdas. Tidak pernah rakyat dilempar-lempar begini. Tidak pernah rakyat diminta untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Ini menunjukan kalau pemerintahan SBY itu amanah, paham bahwa mereka didaulat untuk menyelesaikan persoalan rakyat, bukan malah melempar masalah, apalagi menambah masalah.
Belum lagi program-program pro rakyat SBY yang amat terasa di masyarakat. Sepanjang SBY memimpin Indonesia telah diselenggarakan program peningkatan kesejateraan rakyat yang dibingkai dalam 4 klaster (kelompok), yaitu Klaster 1 bantuan dan perlindungan sosial; Klaster 2 Pemberdayaan Masyarakat, Klaster 3 Kredit Usaha Rakyat (KUR), Klaster 4 Program Pro Rakyat.Â
Sebut saja Bantuan Operasional Sekolah (BOS), beras bersubsidi, Program Keluarga Harapan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Program Nasional Pemberdayaan Mandiri (PNPM), Kredit Usaha Rakyat (KUR), rumah bersubdisi, Â program listrik murah dan hemat, program peningkatan kehidupan masyarakat miskin perkotaan, dan masih banyak lagi.
Sayangnya SBY sudah tak bisa mencalonkan diri sebagai presiden lagi. Karena itu, sepenuh hati saya amat mendukung Partai Demokrat untuk kembali ke pemerintahan. Apalagi dengan turunnya SBY ke masyarakat, mulai dari Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY hingga Banten, untuk menjemput aspirasi masyarakat. Insya Allah kebijakan Partai Demokrat saat kembali ke pemerintahan akan benar-benar selaras dengan upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.