Malam begitu bersemangat memburu mu
Pelan-pelan kau tersudut di kesunyian yang pekat
Satu persatu bintang-bintang menghilang
Menusuk mu dengan bilah cahaya yang indah namun perih
Hei, Bung!Â
Yang kelelahan mengejar syukur
Berhentilah dahulu sebentar
Selesaikan sudah puisi ini.Â
Sebab rindu tak perlu terburu-buru.Â
Siang terik kota ini
Padatnya lalu lalang kendaraan,Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!