Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Buruh - Penyair Paruh Waktu

Jangan hempaskan, tuliskan!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penyair Lelah Sendiri

13 Juli 2023   23:05 Diperbarui: 14 Juli 2023   00:45 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Penyair lelah sendiri
Hari-harinya menyusuri tepian bumi
Tiada lagi yang dicari
Tak lagi ada arti diberi
Penyair lelah sendiri
Dinyalakannya unggun api
Menghangatkan bait puisi
Yang kedinginan dan menyendiri
Penyair lelah sendiri
Didakinya gunung-gunung
Tak ditemu apa yang dicari
Penyair lelah sendiri
Lautan kata di kepala
Fragmentasi kata-kata
Tertinggal sisa sajak semata
Penyair lelah sendiri
Beradu pandang pada cermin
Melihat diri dalam diri
Lalu kembali pada puisi;

Sawangan, 13 july 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun