Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Buruh - Penyair Paruh Waktu

Jangan hempaskan, tuliskan!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seperti Itulah Ku Mencintaimu

10 Juli 2023   05:29 Diperbarui: 20 Juli 2023   02:46 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Katakan padaku, sayang ku.
Bolehkah aku terus menunggu mu?
Bolehkah aku terus mendamba mu?
Bolehkah aku terus menyayangimu?
Dan bolehkah aku terus mengharapkan mu?

Sungguh, perasaanku padamu hanya bagai onggok karang,
Yang keras dan tak mudah pecah oleh pukulan kediaman mu.
Sayangku, lihatlah cinta ini                                yang bagai babi hutan pada mandalawangi.    Tak ada buah-buahan, dan umbi-umbian yang enak dimakan.                                                            Hanyalah rumput, keindahan, dan keabadian Yang ada padanya;

Seperti itulah ku mencintaimu.

10 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun