Advokasi Program Teman Tangguh TBC (Tentang TBC)

SMP Negeri 3 Adiwerna merupakan salah satu sekolah menengah pertama yang berada di Kabupaten Tegal, yang terletak di Jl. Raya Barat Kelurahan Ujungrusi, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. Jumlah siswa di SMP Negeri 3 Adiwerna adalah sebanyak 953 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 430 dan siswa perempuan berjumlah 523. Sekolah merupakan tempat yang memiliki risiko penularan TBC cukup tinggi dikarenakan padatnya hunian tiap kelas. Peran dokter sebaya di SMP Negeri 3 Adiwena cukup kurang, hal tersebut dikarenakan sebagian siswa tidak tahu apa itu dokter sebaya. Terlebih lagi tidak ada dokter sebaya yang menjadi kader muda TBC. Oleh karena itu, diperlukan pemberdayaan kader muda TBC di sekolah sebagai peer educator dan pelaksana skrining untuk deteksi dini TBC.

Kegiatan dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dilakukan pada 11 Oktober 2024 dimana para siswa anggota PMR kelas 8 dan 9 diberikan pembekalan dan pelatihan. Hal tersebut meliputi definisi pemberdayaan, tahapan pemberdayaan, peran dokter sebaya sebagai kader muda TBC, dan simulasi skrining TBC. Pertemuan kedua dilakukan pada 17 Oktober 2024 dimana para kader muda diberikan tugas untuk melakukan skrining serentak terhadap semua siswa kelas 7 yang didampingi dengan mahasiswa UNNES dan pembina ekstrakulikuler. Seluruh kegiatan berjalan dengan lancer dan mencapai target yang ditentukan dengan cakupan skrining sebesar 99%.

Adapun setelah terlaksananya program tentu perlu adanya tahapan advokasi terakhir kepada pemangku kebijakan. Advokasi dilaksanakan kepada Pembina PMR dan UKS melalui media cetak policy brief. Media ini digunakan untuk mempresentasikan tentang hasil program Teman Tangguh TBC (TENTANG TBC) di SMP Negeri 3 Adiwerna. Kegiatan advokasi ini memberikan rekomendasi kepada SMP Negeri 3 Adiwerna untuk dapat terus mendorong kader muda TBC melalui program pelatihan dan pembinaan yang berkelanjutan. Pembahasan dan diskusi tentang kader muda TBC juga perlu dilakukan setiap pertemuan rutin saat ekstrakulikuler sebagai bahan evaluasi. Kerja sama antara guru, orang tua, dan siswa menjadi peran penting untuk menciptakan generasi muda yang peduli dan sadar akan pentingnya kesehatan masyarakat.