Mohon tunggu...
Fajar Prasetyo
Fajar Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah lulusan S1 Pendidikan Ekonomi yang sedang menempuh Pendidikan Magister Manajemen Pendidikan. Saya suka dan tertartik pada dunia literasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jika November Tak Dirintik Air

13 November 2024   11:55 Diperbarui: 13 November 2024   11:58 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika November tak dirintik air,  
maka angin hanya diam di sudut sepi,  
tanpa bisik, tanpa geliat lembut basah di ranting.  

Langit kelabu jadi polos,  
seperti kanvas yang lupa pada garisnya,  
dan daun yang biasanya terhempas di jalan,  
kini bergeming, seakan enggan meninggalkan pangkuan rantingnya.

Jika November tak dirintik air,  
kita tak punya alasan untuk mencari hangat di balik payung,  
atau sembunyi dalam mantel, mengira-ngira sepi dalam kabut hujan.

Jika November tak dirintik air,
langit takkan berbisik di sela awan yang terpejam,
angin takkan menyanyikan lagu kesunyian,
dan bumi takkan menari dalam pelukan sang hujan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun