Mohon tunggu...
Fajar Prasetyo
Fajar Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah lulusan S1 Pendidikan Ekonomi yang sedang menempuh Pendidikan Magister Manajemen Pendidikan. Saya suka dan tertartik pada dunia literasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

November dan Rintik Surya Benderang

13 November 2024   01:46 Diperbarui: 13 November 2024   02:11 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

November datang, dengan kuncir angin yang menggoda,  

Langitnya malas, pura-pura sibuk dengan awan kelabu.  

Rintik hujan jatuh, tiap tetesnya bertanya,  

"Kenapa kamu diam, kenapa kamu tak bicara?"

Kau pernah bilang, Rintik hujan itu seperti teh hangat

Tapi kenapa tak ada kehangatan yang tergenapi?

November datang, tak membawa jawaban, Hanya rintik yang berbisik dalam deru surya yang benderang.  

November dan rintik adalah makna,

Bahwa kadang hujan cuma perlu kita biarkan,

Menari di atas aspal, sementara kita melanjutkan mencari penerangan,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun