Mohon tunggu...
Fajar Prasetyo
Fajar Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah lulusan S1 Pendidikan Ekonomi yang sedang menempuh Pendidikan Magister Manajemen Pendidikan. Saya suka dan tertartik pada dunia literasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Detik yang Luruh

26 Oktober 2024   13:31 Diperbarui: 26 Oktober 2024   13:44 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada kisah yang belum kuberi nama,  
tertulis ragu di hati yang resah,  
seperti angin yang membawa candu,  
namun tak tahu kemana harus berlabuh.

Aku menyimpan tatapmu di dalam senja,  
tergantung seperti pertanyaan yang tak terjawab,  
sederhana, namun rumit di dalam diam,  
seperti bait cinta yang belum terbaca.

Di antara yang tak terlihat pada detik yang luruh,
aku menunggu sebaris awal dari pertemuan,  
yang mungkin akan merangkai kisah,  
menjadikan setiap detik bermakna.

Namun masih mengambang,  
tak memiliki awal yang nyata,  
seolah takut untuk menyentuh permulaan,  
takut membuka luka atau mengejar harapan.

Esok hari, saat langit mendukung,  
cerita ini mungkin akan menemukan jalannya,  
dimulai dari bisikan yang tersembunyi,  
menjadi kalimat yang penuh kebahagiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun