Mohon tunggu...
Fajar Pamuji
Fajar Pamuji Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis yang masih magang

Banyak ide-ide random yang belum di eksekusi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perihal Syukur

17 November 2021   23:00 Diperbarui: 17 November 2021   23:07 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadang manusia lupa syukurnya.

Hidup bahagia barang sebentar jadi lupa diri.

Hati jadi jarang meminta, tangan lebih jarang menengadah.

Sombong sekali, merasa besar dihadapannya.

Kala hati digoncang, hidup di uji tak beraturan, seketika menyalahkan dunia.

Lalu merasa takut, tiba-tiba merasa kerdil dan tak berdaya.

Air mata mudah sekali bercucuran, alarm jadi teman bangun tengah malam.

Meminta sambil berbisik, takut orang dengar.

Diujung mulut dan dipangkal hati meminta ampun dari sang penyayang, membat janji akan perubahan.

Tapi ternyata diulangi lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun