Kegembiraan saat ini tengah menyelimuti publik sepakbola Wamena pasca tim kesayangannya sukses melaju ke partai final Divisi Utama Liga Indonesia. Hal ini didapat usai Persiwa berhasil mengalahkan Martapura FC 1-0 di stadion Gelora Sidoarjo dalam lanjutan Semifinal Divisi Utama Liga Indonesia.
Hal ini tentu ibarat sebuah rejeki nomplok yang datang saat mereka sudah merasa selesai berkompetisi karena gagal lolos ke semifinal. Sempat kalah dari PSS Sleman di kandang ditambah WO saat bertandang ke Sleman ternyata memberi hikmah tersendiri. Tidak lain tidak bukan adalah karena kebodohan tim yang merupakan lawan mereka sebelumnya yaitu PSS dan PSIS yang bermain sepakbola gajah.
Ya, akibat ulah mereka sendiri yang tidak ada yang mau menang sampai akhirnya tercipta lima gol bunuh diri, kedua tim akhirnya didiskualifikasi dari kompetisi. Tidak sampai disitu, sebagian pemain dan perangkat pertandingan juga diganjar denda puluhan hingga ratusan juta rupiah. Alasan mereka adalah adanya mafia dalam kompetisi ini yang menurut mereka memihak kepada Borneo FC. Tim ini dianggap anak emas federasi yang akan diloloskan ke ISL musim depan. Memang belum ada bukti atas tuduhan tersebut, yang pasti Borneo FC juga sudah berhasil lolos ke ISL musim depan bersama Persiwa.
Kembali ke Persiwa, dengan adanya sepakbola gajah tersebut akhirnya Persiwa melaju ke semifinal bersama PSGC Ciamis karena PSS dan PSIS berada satu grup dengan mereka. Malang buat PSGC Ciamis harus takluk di tangan Borneo FC dalam babak adu pinalti yang berkesudahan 3-1 untuk Borneo FC.
Dengan hasil ini hanya Persiwa yang mampu memanfaatkan keberuntungan sehingga bisa melaju ke ISL musim depan. Untuk itu selamat kepada Persiwa semoga keberuntungan kembali menaungi Persiwa musim depan.
Salam dari wong sleman
Fajar Nuryanto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H