Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengolahan KopiÂ
Program ini berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat dalam mengolah kopi, dari hulu ke hilir. Pelatihan yang diberikan mencakup teknik pengolahan pascapanen, seperti pembersihan biji kopi, fermentasi, pengeringan, hingga pengemasan produk akhir. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas produk kopi yang dihasilkan, sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan penjualan biji kopi mentah kepada tengkulak. Melalui pelatihan ini, petani kopi di Desa Buniara kini memiliki keterampilan yang lebih baik dalam menghasilkan produk kopi berkualitas yang siap dipasarkan.
Selain pengolahan, program ini juga mengembangkan kemampuan pemasaran digital masyarakat setempat. Dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti e-commerce dan media sosial, masyarakat dilatih untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Pembentukan aplikasi e-commerce khusus untuk kopi Desa Buniara menjadi salah satu upaya untuk memudahkan akses konsumen dalam membeli produk secara langsung dari petani, serta mempromosikan wisata lokal.
Pengembangan Pariwisata Berbasis Potensi AlamÂ
Desa Buniara memiliki keindahan alam yang luar biasa, seperti pemandangan pegunungan, hutan, dan perkebunan kopi yang luas. Potensi ini dikembangkan menjadi berbagai paket wisata menarik, seperti wisata edukasi tentang kopi, trekking di perkebunan, serta kunjungan ke tempat-tempat dengan pemandangan alam yang memukau. Pengembangan pariwisata ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat, sekaligus memperkenalkan Desa Buniara sebagai destinasi wisata baru di Kabupaten Subang.
Namun, pengembangan pariwisata ini menghadapi beberapa tantangan, seperti kurangnya infrastruktur pendukung dan keterampilan masyarakat dalam mengelola destinasi wisata. Untuk itu, program ini memberikan pelatihan manajemen pariwisata kepada masyarakat desa, terutama pemuda yang berminat untuk terlibat dalam industri ini. Pelatihan mencakup berbagai aspek, mulai dari pelayanan wisatawan, pemanduan wisata, hingga pengelolaan destinasi. Upaya ini juga didukung dengan pembangunan fasilitas pendukung seperti penataan jalur trekking, pembangunan pusat informasi wisata, dan pembuatan materi promosi seperti brosur dan video promosi.
Peningkatan Ekonomi Berbasis KomunitasÂ
Selain pelatihan dan pengembangan pariwisata, program ini juga mendorong pembentukan koperasi dan kelompok kerja untuk memperkuat posisi tawar petani dalam rantai pasok kopi. Dengan adanya koperasi, petani dapat mengatur produksi dan penjualan secara kolektif, sehingga dapat meminimalisir ketergantungan pada tengkulak dan memperoleh harga jual yang lebih baik. Koperasi ini juga menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta bekerja sama dalam mengembangkan usaha berbasis kopi.
Salah satu strategi inovatif yang diterapkan adalah penciptaan identitas baru untuk produk kopi lokal desa sebagai produk unggulan desa. Branding yang kuat akan membantu menciptakan citra yang positif di mata konsumen, baik lokal maupun internasional. Produk kopi yang dikemas dengan baik dan memiliki merek yang kuat akan lebih mudah diterima di pasar, baik melalui toko-toko ritel maupun penjualan online.
Tantangan dan Harapan Ke DepanÂ
Meskipun program ini telah menunjukkan hasil yang positif, masih terdapat beberapa kendala yang perlu diatasi untuk memastikan keberlanjutan program. Salah satu tantangan terbesar adalah keterbatasan siklus panen kopi yang tidak selalu bertepatan dengan jadwal kegiatan pelatihan, sehingga beberapa kegiatan tidak dapat dilaksanakan secara optimal. Selain itu, penggunaan teknologi digital masih menjadi tantangan bagi sebagian masyarakat yang belum terbiasa.