Buka bersama dengan teman yang mungkin sudah lama tidak berjumpa secara hakekatnya adalah silaturahmi babak baru dimana rencananya mungkin dari kapan tahu, namun hasilnya mungkin belum terlaksana bahkan mungkin sampai tigakali takbir lebaran berlalu tak ada perjumpaan itu sama sekali.
Bagi saya mungkin buka bersama bukan melulu agenda wajib yang perlu di gaungkan dalam memeriahkan Ramadan, terlebih sebagai orang yang telah pergi jauh dari kampung halaman mungkin koneksi menjadi terbatas kepada teman teman lawas yang berharga yang mungkin hanya terbatas pada mengikuti kemeriahan di grup wa alumnus.
Saya memiliki sedikit lingkaran pertemanan, yang saya anggap dekat hanya beberapa orang, misal saya dekat dengan si A dan si B karena kedekatan selama sekolah menengah atas dan mereka adalah sohib sohib kental saya. Ada pula dengan si C karena dia adalah kawan saya dari mulai TK hingga lulus SMA, walau dengan si D juga sama tapi koneksi kita lebih dekat karena sepupuan dan kesemuaannya unik karena terkoneksi dengan cara cara yang berharga bagi saya.
Kesibukan mereka dengan dunianya juga jarak yang menghalangi masa untuk bertemu membuat berpikir dua kali untuk melakukan acara buka bersama. Maka perjumpaan mungkin hnaya di lakukan saat mudik sekalian silaturahmi langsung. Pernah pun melakukan pertemuan yang di rencanakan matang karena si A dan B berada di kota yang lumayan dekat yang akhirnya kami putuskan di tengah tengah. Sekarang sudah sama sama menikah dan repot dengan anak jadi asiknya saat di kampung saja silaturhmi door to door.
Ada sebuah kesempatan yang menarik juga sekitar tiga tahun lalu ada kebersamaan dengan rekan rekan masa SMA juga yang walupun kita tidak dekat secara emosianal karena saya sebetulnya bukan geng nya tapi setidaknya kita terkoneksi satu sama lain, ikut arisan bersama pula hehehhehe.Â
Bukber untuk beberapa orang akan terlihat negatif karena biasanya ada orang orang yang jadi menginggalkan ibadah magrib karena masih tunggu makanlah, asik ngobrol dan malah kebanyakan bergurau. Ada pula yang isinya pamer pencapaian dan ujung ujungnya ikan hiu makan kaktus, pinjam dulu seratus. Bahkan terkadang cinta lama belum kelar bisa saja terpetik di acara yang lebih kebanyakan gengsi daripada isinya ini, pendapat saya demikian ya.Â
Buka bersama dengan lingkungan teman bekerja, mungkin bukan sesuatu yang di hindari pula, toh bahkan sampai kegiatan halal bihalal kemudian acaranya tidak jauh berbeda, hanya sebuah acara yang mempererat silaturhami sesama pegawai bukan juga sesuatu yang menakutkan, karena kemungkinan tak akan ada pertanyaan kapan nikah?
Begitupun jika ada acara berbuka di lingkungan rumah sebaiknya kita dapat mengikuti. Walau kadang ada drama dengan tetangga tapi berkumpul bersama juga adalah bagian dari mencintai dan measuransikan diri, toh orang yang pertama membantu kita jika ada sesuatu ya pasti orang orang ini tetangga kita sendiri selingkungan. Maka jadilah baik dan berbuat baiklah baik dengan tetangga, jika ada yang jahat tidak apa tetangga bukan satu dua orang kan ya?
Berbuka puasa bersama jika hendak dilakukan adalah diinformasikan jauh jauh hari dan di pastikan tanpa tendeng aling-aling bisa atau tidak, dengan memprediksi segala kemungkinan yang akan menghambat. Melakukan perhitungan waktu dan jarak dengan kepastian kendaraan yang akan digunakan jika berada di luar kegiatannya semacam restoran atau warung makan yang berjarak dari tempat kerja atau rumah.
Memastikan biaya baik akomodasi maupun pengeluaran untuk acara tersebut, jika kita terkendala dari hal hal tersebut jangan ragu untuk tidak ikut ya jangan memaksakan diri hanya dmei gengsi. Gunakan obrolan seperlunya jangan bergosip itu menambah dosa tapi jika mau nambah porsi makan sepertinya boleh boeh saja.
Nah sudah ada rencana berbuka kapan nih ? apakah masih wancana yang seumur dengan bang toyib dimana tiga kali puasa tiga kali lebaran masih belum terlakasana? hehehehhe, selamat menunaikan ibadah puasa ya.