Kembali ke Fitrah adalah Bersih Bukan Serba Baru

"Baju baru Alhamdulillah
Tuk dipakai di hari raya
Tak punya pun tak apa-apa
Masih ada baju yang lama"

"Sepatu baru Alhamdulillah
Tuk dipakai di hari raya
Tak punya pun tak apa-apa
Masih ada sepatu yang lama"

Dari lirik yang mungkin akrab di telinga kita ternyata betul adanya. Setelah beranjak dewasa maknanya ternyata dalam sekali, jikapun punya rejeki lebih tak masalah untuk memberikan sandang yang baik untuk dikenakan, tetapi jika tidakpun tidak membeli tak akan masalah. Padahal jika kini punya rejeki lebih baik diutamakan untuk makan layak dan bayar hutang jika ada sangkutan.

Saat umur beranjak tua, dalam satu sisi kita akan menikmati lewatnya usia dengan penuh kenangan serta keinginan yang mungkin tertunda dan mungkin telah tercapai. Ada banyak mimpi mimpi seperti keinginan klasik seperti kala itu masih mawujud menjadi bocah esde saat itu, punya baju baru merayakan lebaran dan terima persenan, sungguh betapa polosnya.

Setelah usia semakin bertambah dan berharap jua kedewasaan itu makin matang, nyatanya hari raya bukan segala mesti baru bukan segala mesti indah, tetapi layak dan pantas telah menjadi cukup. Karena yang terlihat wah dan mewah tak selalu menjadi sesuatu yang perlu di serisusi karena nyatanya bermegah megahan saat lebaran itu melelahkan juga termasuk dalam keadaan riya.

Tapi berpantas diri dihadapan Allah SWT adalah satu keharusan, kita dituntut tidak hanya untuk suci untuk bersih dan didalamnya termasuk adalah kerapihan sehingga enak dilihat. Hal hal penting yang perlu di catat dengan pakaian yang baik pakaian yang tidak hanya menjadi simbol tetapi sentuhan yang sederhana dan dalam. Berpakaianlah yang menutup aurat, nyaman dikenakan serta sopan dan pantas.

Saya memiliki sepasang kemeja kebanggan juga memiliki batik yang hanya saya gunakan pada waktu dan saat saat tertentu, walau sudah lumayan berumur pakaian tersebut tetap nyaman dan jadi kesukaan saya. Jika ada rekan yang bosan apabila saya menggunakan hal tersebut tak masalah karena nyatanya saya punya dua dan tiga salinan kemeja yang serupa. Beli pada masa diskon punya beberapa dalam warna dan ukuran yang sama kadang dikira orang belinya hanya satu sampai pernah di sebut cuci kering pakai. 

Kebiasaan saya seperti di artikel ini : Siasat Saya Berhemat di Tiap Bulan, Terutama Sekarang. Saya memang menjadi memilki kebiasaan berbelanja beberapa barang yang dibeli bukan temporer dan cukup di bulan bulan biasa, tanpa perlu pusing karena harga harga di tanggal kembar pun nilainya bersaing dan tak perlu repot repot tunggu delivery yang mepet jika beli via daring karena ekspedisi stuk out lantaran banyak jadwal pengiriman.  

Padu padan merupakah hal yang penting, dengan pandai pandai menyesuaikan tema dengan jenis acara juga produk pakaian yang telah kita miliki baik atasan dan bawahan yang dapat di kenakan dan sesuai. Akan tetap terlihat casual, necis dan sopan walau sederhana. Selanjutnya tak akan kontras dengan baju yang ngejreng-ngejreng, selain karena masih layak serta kerapihan dan kebersihan pakaian yang memang jadi prioritas utama pakaian tersebut baik dikenakan.  

Jika ada deretan baju yang kembaran dengan keluarga lain seperti pernah digunakan sebagai pendamping pernikahan juga dapat digunakan berulang kali, karena lebaran termasuk hari hari berkumpul, jadi dengan samaan tidak terasa inferior sendiri. Jika tidak ada seragam dengan warna atau motif yang mirip juga dapat digunakan sebagai baju yang fresh dikenakan saat hari raya.

Selama berpakaian kitapun harus merasa nyaman agar kita lebih percaya diri dan penampilan kita agar sama bersinarnya dengan keanggunan khas hari raya. Hari Raya Idul Fitri bukan ada untuk sekedar adu outfit keren tetapi untuk menikmati keberuntungan kita yang juga kesedihan saat Ramadan yang kareem berganti Syawal yang fitri.