Gula adalah salah satu pelengkap dalam setiap masakan dan minuman, tapi kelebihan gula juga tidak baik untuk tubuh terutama dapat menyebabkan diabetes. Salah satu tujuan berpuasa adalah melakukan detoksifikasi pada tubuh secara keseluruhan dan perlu diperhatikan asupan gula nya.
Gula ini bukan hanya bersumber dari manis manis gula pasir, gula aren dan sajabanya, tetapi gula yang datang juga dari produk konsumisal berupa makanan yang kadang kita anggap tidak manis seperti nasi, roti tawar dan beragam gorengan turunan tepung terigu. Jadi kadang rerata masyarakat menganggap gula hanya datang dari minum yang manis manis saja.Â
Madu juga dapat digunakan sebagai pengganti Gula pasir baik dalam masakan makanan maupun minuman, ini tergantung selera ya. Sebetulnya hasilnya tidak jauh berbeda dengan gula pasir sendiri. Dalam nyatanya kalori pada madu jauh lebih tinggi daripada gula pasir biasa. Walaupun kebalikannya dalam nilai indeks glikemik pada gula akan lebih tinggi daripada produk madu, lantaran glukosanya lebih tinggi. Akan tetapi hal tersebut tak membuat keduanya berbeda jauh. Jadi untuk yang memiliki kendala diabetes mesti pandai pandai ya.
Untuk makanan juga dapat di proses dengan mengurangi tambahan gula pasir, banyak produk yang mudah ditemukan dalam pasaran tanah air, lantaran rempah seperti kayu manis, pala dan jahe juga nyatanya memiliki peran sebagai pengganti gula. Rasa manis yang di didapatkan dari rempah rempah juga dianggap lebih sehat untuk aliran gula dalam darah.Â
Berbuka seperti yang saya konsumsi menggunakan teh celup biasa yang mungkin dapat ditemukan di warung warung sekitar, produk pemanis rendah gula dari bahan daun stevia yang kebetulan saya beli secara daring juga biji chia. Alasan saya akhirnya memilih produk dari bahan daun stevia adalah tidak memiliki kalori tak seperti madu yang nyatanya jauh lebih tinggi dari gula pasir biasa.
Produk dari daun stevia memang tidak memiliki vitamin dan mineral seperti gula pasir pada umumnya apalagi dengan madu yang jauh lebih banyak kelebihannya tetapi produk stevia ini unggul karena memilki indeks glikemik nol, maka dari itu tidak dapat diserap oleh usus.
Stevia adalah tanaman yang memilki nama latin Stevia rebaudiana, di himpun dari data pertanian.go.id yang menyatakan jika tanaman ini merupakan salah satu bagian dari famili tananman asteraceae, tanaman ini berasal dari Arizona, New Mexico dan Texas. naman ini tergolong aman untuk digunakan sebagai pengganti gula oleh penderita diabetes. Rasa manis yang di dapat dari hasil produksi tanaman ini menjadi gula pemanis juga tidak merusak kesetabilan kadar gula darah.
Sebetulnya di himpun dari beragam artikel jika sebetulnya berbuka dengan teh tidaklah dianjurkan terutama yang memiliki masalah dalam pencernaan seperti maag karena dapat meningkatkan asam lambung naik. Adapula kandungan zat tanin pada teh dapat mempengaruhi daya serap tubuh dalam menyerap banyak mineral, termasuk didalamnya zat besi, seng, dan kalsium. Lantaran hal tersebut tubuh dapat kekurangan mineral.
Tapi mengkonsumsi Teh tidak terlalu bermasalah jika jumlahnya dapat diatur seminim mungkin. Toh saat berbuka kita bukan dalam medan perang untuk berlomba memakan dan meminum dengan tanpa batas. Teh juga memilki kadar kafein jika terlalu kental atau banyak konsumsi maka mungkin akan membuat kita kesulitan tidur, apalagi jika tehnya manis seperti janji mantan terutama yang dengan gula sembarangan waspada gula darah naik tinggi.Â
Saya pun menambahkan biji Chia dalam produk teh manis rendah gula saya lantaran si biji mungil yang kerap dianggap sama dengan selasih ini memilki banyak manfaat seperti efektif dalam membantu proses turunkan berat badan, menjaga kandungan gula darah dalam tubuh, hingga menurunkan risiko penyakit jantung, radikal bebas hingga sistem pencernaan. Walau kaya akan serat tetapi bila lebih dalam mengkonsusinya maka nyeri perut dan sembelit dapat menghampiri.
Namun dari semuanya kembali kita patut pastikan apapun yang kita konsumsi telah sesuai takaran atau tidak berlebihan.Â