Dalam astrologi Tiongkok tentu kita telah mengenal 12 zodiaknya yang di waliki oleh hewan, dari dua belas hewannya juga beberapa masih kita dapat jumpai kecuali Naga, mungkin karena secara spesifik sudah punah atau memang sebagai hewan mitologi saja. Selain zodiak adapula perhitungan hari dan waktu waktu yang dinaungi oleh 12 karakter zodiak ini.
Cerita pembagian 12 hewan ini menjadi simbol masing masing zodiak dimulai dengan kisah bahwa Kaisar Langit mengundang seluruh hewan untuk berpartisipasi untuk memilih jendral, maka semua hewan bersiap siap untuk memulai upaya agar dapat datang lebih awal dibanding yang lainnya.
Dalam kisah ini, Kerbau rupanya mencuri langkah di awal waktu karena berfikir hewan lain punya kemampuan berlari lebih cepat daripada dia, sehingga Kerbau berangkat lebih awal daripada hewan manapun lantaran harus berusaha lebih keras untuk meraih posisi terbaik.
Disisi lain Tikus nyatanya tahu rencana Kerbau, dan tanpa disadari ia telah melopat ke punggung Kerbau agar tidak kalah langkah untuk posisi terbaik. Mungkin Kerbau tidak sadar ada penumpang gelap di dalam upayanya atau mungkin Tikus adalah ninja yang menyamar?
Saat matahari pagi sudah mulai utuh di cakrawala semua hewan telah bergegas ke tempat lomba dan Kerbau dan penumpang gelapnya telah lebih dulu mendekati gerbang akhir. Saat saat menentukan sudah tiba di depan mata, akhirnya Tikus melompat dan berlari sekencang dia mampu dan menjadi Jawara utama di acara ini. Kerbau tidak habis pikir dia dicurangi oleh hewan selicik Tikus harus puas di posisi kedua. Disusul kemudian posinya ketiga sampai kedua belas oleh Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing dan terakhir Babi.
Selain ada lambang hewan astrologi Tiongkok juga tidak dapat di pisahkan dengan unsur yang memiliki makna kekuatan diri yang mampu mengselaraskan diri dengan lingkungan dan keadaan termasuk dengan orang lainnya. Unsur elemental ini di bagi lima yakni ada api,air, tanah, logam dan kayu.
Hal yang lucu adalah selain mencurangi Kerbau, Tikus juga rupaya telah menipu Kucing sehingga kucing tidak ikut berpartisipasi dalam acara yang selenggarakan Kaisar Langit ini, lantas darisanalah kisah dendam Kucing terhadap Tikus konon berasal. Walau demikian dama Shio di Vietnam justru kucinglah yang berdiri di posisi kelinci, maka hari ini adalah tahun Kucing untuk warga negeri yang berikupta di Hanoi tersebut.
Saya belum mendalami bagaimana Kucing dapat menggantikan Kelinci, tetapi dari beberapa artikel yang saya temukan menyatakan warga setempat menggap Kelinci tidak semampu kucing yang disebut sebagai Macan kecil dan Kucing juga sebagai simbol keberuntungan, kucing juga melindungi tanaman dari hewan pengerat. Atau mungkin pengaruh dalam pengucapan Kelinci dalam dalam bahasa Mandarin yakni Mao yang terdengar sebagai Meo untuk kucing dalam bahasa setempat.
Hal unik juga bukan hanya dikarakter Shio Vietnam saja, karena di Korea kambing disimbolkan sebagai domba, sebabnya huruf yang dibaca pada kata Kambing dibaca Domba dalam bahasa setempat. Di Jepang juga demikian ditambah Babi diganti dengan Celeng, saya juga sempat mencari apa bedanya babi dengan celeng? jawabannya jika babi itu modelnya seperti babi Karakter Cu Pat Kai alias babi pedaging sedang celeng seperti Inosuke alias babi hutan dengan gigi taring besar.