Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mendaur Ulang Kardus Menjadi Rak Buku

23 Januari 2023   10:10 Diperbarui: 23 Januari 2023   10:25 1351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak semua barang di tempat saya tinggal harus melulu beli, ada satu rak untuk barang yang saya dapatkan tanpa perlu keluar uang banyak. Sebuah rak yang saya gunakan sebagai wadah buku dan novel yang saya miliki untuk disimpan. Adapula yang saya gunakan untuk wadah obat p3k. 

Tapi saya ingin berbagi tentang rak buku kesayangan saya. Rak buku tersebut terbuat dari 3 buah kardus bekas oli, bukan bekas wadah oli tetapi bekas packaging untuk mengisi oli dari supliernya ke toko. Satu bekas oli ukuran 4 liter yang tingginya 32 cm dengan lebar 24 cm lalu panjang 40 cm, dua lainnya bekas oli 0.8 liter yang berukuran tinggi 23 cm, lebar 24 cm dan panjang 38 cm. 

Kebetulan semuanya kardusnya itu lebih tebal daripada kardus air mineral, dan ketebalannya mirip mirip kardus bekas untuk elektronik macam lemari es dan televisi. Terbayangkan? kira kira tebalnya seperti apa dan saya sudah buktikan kekuatannya. Karena kalau kardusnya lembek sudah pasti tidak akan memiliki kekuatan untuk menopang.

Untuk kedua kardus yang lebih kecil saya potong bagian tutup atasnya sehingga membuat bangun balok tanpa atap kemudian saya beri keduanya kertas sampul coklat yang saya kemas sehingga tidak terlihat merk nya, sedangkan yang ukuran besar saya tidak potong dan permukannya juga saya lapis dengan kertas sampul coklat seperti membungkus kado dan tutup bagian atasnya juga masih bisa dibuka tutup karena saya rapihkan agar tetap berfungsi biasa.

Kemuadiann yang dua kecil tersebut saya tindih satu dus dengan dus satunya sehingga menjadi dua kerangka dan saya lem agar tidak mudah oyag. Saya pakai lem dan merapihkan dengan lakban. Yaya susun seperti rak biasa dan saya timpakan ke kardus yang lebih besar sebagai pondasi. Seperti gambar yang saya sertakan di artikel ini. Yang besar yang jadi pondasi bisa digunakan menyimpan barang dan multifungsi.

Kardus ini saya buat sekitar Desember 2018 saat awal awal pindah ke "Mabes", untuk detail mabes saya sudah bercerita di artikel ini Kerja di Manapun Itu Cukup Butuh Komitmen.

Jadi jika saya hitung artinya saya sudah menggunakannya nyaris hampir 4 tahun dan keadannya hanya beberapa kesan kusut saja tanpa perubahan dramatis. Buku yang saya milikipun sudah banyak, karena mulai mengoleksi kembali terutama setelah dapat banyak hadiah voucher belanja di Gramedia dari kompasiana di selepas lebaran tahun lalu.

Coba bandingkan dengan rak yang saya jadikan wadah baju disebahnya, terbuat dari susunan besi kecil yang di rangkai, pernah saya simpan bukunya disana tapi kenyatannya agak oyag serpeti rentan rubuh kapan saja. Sudah paling betul pakai rak kardus itu. 

Padahal rak yang dua itu saya dapat dari pembelian di TikTok shop Tiga puluh ribu saat pertama kali gabung di harga rata rata Lima puluh ribu rupiah, tidak rugi tapi agak kecewa tidak sekuat deskripsi gambar dan keterangan ya ada harga ada rupa.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Kita juga tidak boleh asal dalam pembuatannya agar saat penggunaanya dapat tahan lama serta awet. Kita sebagai orang yang inovatif tidak boleh merasa rendah diri lantaran rasa malu karena penggunaan barang bekas, karena malu macam itu tidak bisa menafkahi kita. Tapi kita jangan sampai malu maluin juga karenanya ada rasa malu lain yang harus kita jaga. 

Melakukan proses daur ulang atau memilah apa barang yang dapat digunapakai kembali merupakan cara bijak di saat banyaknya sampah di lingkungan kita. Dengan menggunakan wadah atau kemasan yang dapat digunakan ulang dan berkali-kali juga akan membantu mengurangi sampah serta meminalkan limbah. Berbelanja makanan dengan membawa wadah sendiri atau wadah air minum sendiri juga adalah langkah kecil yang dapat dilakukan tanpa perlu keluar uang banyak.

Saat selesai meminum dalam botol plastik di pasaran juga jangan lupa untuk diremukan agar tidak digunakan untuk hal hal jahat. buanglah sampah dengan ukuran dan jenisnya juga dapat memudahkan petugas sampah untuk memilah mana yang bisa di daur ulang mana yang tidak. jika kamu juga memiliki tanaman dapat juga membuat kompos dari sisa makanan dan sisa sampah organik yang mungkin berserak di halaman.

Jadi kepikiran lagi untuk membuat rak buku lagi disebelahnya mungkin nanti bisa pakai motif yang lebih beragam pakai kertas kado ataupun tempel stiker agar lebih mentereng dimata, tapi walaupun demikian bikin lagi rak kardus yang baru lagi untuk siapa tahu akan hadir lagi koleksi buku buku di kemudian waktu. 

Ayo sehat dan semangat untuk perubahan.

 Tangerang 23 Januari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun