Seperti perindu yang berterbanganÂ
diantara ilalang yang menjadi saksi
yang disirami cahaya penuh purnamaÂ
pada bulat dan utuhnya rembulan merah
pada harap harap yang dilunasi seketikaÂ
sampai keringat dingin yang basah tumpah
kamu datang kembali pulang bukan untuk memadu kasihÂ
tetapi untuk sekedar pulang tanpa basa basi, tanpa tanda dan irama
seketika ku tahu kau tak kan pergi lagi,Â
ku menatap dirimu sendu,Â
tak sempat pula ku berias,Â