Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Healthy

My Covid-19 Survivor Stater Pack: Part 1, Minyak Angin Roll On

17 Maret 2022   05:35 Diperbarui: 17 Maret 2022   05:56 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Covid-19 Survivor (Sumber: Shutterstock via kompas.com)

Sebelum membaca saya jelaskan jika artikel ini ditulis sesuai pengalaman pribadi saya sebagai Covid Survivor yang mungkin berbeda dengan para Survivor Covid lainnya. Semoga bermanfaat.

Salah satu kebiasan yang tidak bisa ditinggalkan setelah menjadi Covid Survivor adalah memiliki minyak angin, bukan handsanitizer seperti yang lain, toh sekarang handsanitizer tergantung di banyak tempat umum dan ada toilet untuk cuci tangan, diwastafelnya ya. Oalah mengenai minyak angin tenang saya menggunakan minyak angin roll on beraroma terapi, bukan minyak angin kemasan lain.

Apalah sebab yang menyenangkan saat mengunakan tipe roll on adalah tidak mudah tumpah. Hal yang paling menjengkelkan jika minyak angin, minyak kayu putih atau minyak wangi tumpah di tas dan mengenai dokumen penting, haduh apalagi jika kemudian tinta pada kertasnya luntur seperti maskara yang tidak waterfrof terkena hujan dan lumer di wajah, akan sangat beresiko.

Saya juga menggunakan minyak kayu putih sih tapi hanya standby di rumah lantaran setelah pengujian secara pribadi saat gejala longcovid menerpa badan yang rapuh ini saya merasa kurang cocok. Minyak kayu putih tersebut memang membantu menghangatkan badan, tapi berhubung intensitas yang perlu digunakan berkali kali, alhasil kulit jadi kering malah jadi belang, serasa sebagaian kulit kena kurap atau panu karena sekilas beda warna dan jika di sentuh terasa lembutnya beda, rasanya sungguh jadi tidak nyaman.

Saat itu beberapa hari setelah negatif Covid, pulang dirawat di RS Darurat Hotel Yasime Tangerang tahun lalu, Badan tidak dapat adaptasi dengan udara dingin apalagi tiupan angin, maka akan langsung batuk batuk. Batuk sangat tak tertahankan, hanya tenang saat leher udah di oles yang hangat. 

Anehnya jika ditanya sesak napas malah tidak sama sekali, hanya repot dengan batuk saja. Hal yang lucu juga berlaku saat di test oxymeter saat mau masuk RS Darurat lantaran hasilnya normal sekitar 97-99 % Spo2 dan sampai coba beberapa oxymeter lain. Hasilnya sama. 3 bulan pertama setelah covid dan jadi long covid masih batuk, sumpah sungguh periode menyakitkan di episode hidup saya.

Berbeda dengan minyak angin yang panas tapi tidak berefek pada kulit, jadi otomatis saya memilihnya. Saat long covid masih menjajah tubuh saya, ya sampai tulisan ini saya masih adaptasi dengan long covid yang masih terasa, saya menghabiskan satu buah roll om 10 ml dalam dua hari, boros sekali karena dari badan leher dan kening juga kulit kepala tidak luput dari oles-olesnya. Alhamdulillah setelah perjuangan panjang tahun lalu penggunaan minyak angin kembali ke agak normal.

Minyak angin juga efektif jika di oles juga pada masker setidaknya ada wangi wangi yang bikin bergairah. Salah satu gejala long covid yang sampai saat ini saya sangat percayai adalah halu, halusinasi. Yup wewangian itu menyadarkan saya jika Covid masih ada dan hidup mesti tetap berjalan dimana pekerjaan dan kehidupan pada wajarnya masih terus bergerak pasti. Tapi di artikel lain saya selanjutnya saya akan bahas wangi wangian pada masker ya. Keep Waiting.

Salah satu alasan yang membuat kurangnya iritasi dari minyak angin lantaran campurannya, mungkin ya heheheheh karena menurut saya yang memang bukan ahli di bidangnya. Hasil pengamatan saya pribadi memalui komposisi yang tertera pada kemasan menerangkan jika minyak angin yang saya pakai mengandung menthol sebanyak 30% . Mentol ini adalah senyawa kimia yang didapat dari daun mint.

Tentu ajaibnya menthol memiliki banyak fungsi serta guna yang salah satunya adalah membatu merawat mulut, biasanya jadi obat kumur dan bahan tambahan pada pastagigi, sensasi dinginnya itu nyaman di gusi serta lidah. Fungsi selanjutnya yang selama ini membantu saya bertahan dari perubahan cuaca dan hawa dingin yakni meredakan rasa nyeri otot di tubuh dan sendi yang mampu menyerap ke dalam kulit, memiliki fungsi meredakan memar, jadi jangan heran balsem dan minyak angin mengandung mentol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun