Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dunia Baru Tanpa Perlu Kamu

7 Maret 2022   16:19 Diperbarui: 7 Maret 2022   16:25 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mengapa kau seperti ragu?
apa yang kau cemaskan?
apakah besok akan perang?
atau apa yang sebetulnya kamu pikirkan?

mengapa melarang aku pergi?
apakah kamu tidak tahu ini sakit?

Aku ingin pergi berobat
Aku ingi berhenti dan taubat
Aku tak ingin lebuh jauh lagi terlibat
Aku tidak semudah itu melupakan kamu dan semua hal hebat
Aku ingin berproses lagi karena jauh lebih akan jauh lebih sehat

apa yang membuatmu cemas?
kenapa jika aku ingin jauh darimu?
toh dulunya kita dua orang yang tak saling kenal
sama seperti dua hati yang belum pernah sama sama mencinta

apa yang membuatmu cemas?
kenapa kau tak ingin aku pergi?
mengikatku disini tidak akan membuat baik baik saja
jika bersama adalah luka, jika bersama adalah derita

bagiku dulu kamu adalah semesta
sebelum kiamat yang kau buat untukku
bagiku dulu kamu adalah segalanya
kemudian tersadar, kamu bahkan telah merenggut aku sendiri dari aku
kini saatnya duniaku kembali tanpa kamu.
selamat tinggal cinta yang buruk

Puisi ini adalah tentang gadis yang meninggalkan cinta yang membuatnya luka, membalas puisi Kembalilah Kasih, Lukisan yang Belum Usai

7 Maret 2022

Pakulonan Barat, Kelapa Dua Tangerang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun