mimpi itu terulang lagi bagai episode episode drama yang masih gandrung di kotak televisi
lagi lagi kau datang menghantui, hadir lagi hanya berdiam diri, tanpa kata, tanpa suara, tanpa solusi
aku bahkan tidak mengenalmu sampai kemarin aku lihat selebaran orang hilang ditempel di mading
sudahkan dunia gila? atau aku yang sedang berhalusinasi akut? hah aku bertanya pada diri dan tak ada jawaban.
saat ku terlelap selalu sama proses yang kualami, menutup mata dan hadir begitu saja disini
di jalan panjang kosong, tanpa lorong hanya jalan aspal yang berdinding bata yang tinggi tinggi
lagi lagi aku melihatmu disana berdiri di ujung jalan, diam seperti patung tanpa gerakan sedikitpun
sudah mati kurasa dia, aku bertanya apakah kamu korban pembunuhan? bukankah seperti salah satu scene film horor
dia tak menjawab, padahal jika dia menjawab mungkin ada petunjuk, seperti itu terus begitu sampai episode keberapaÂ
lalu sampai suatu waktu kulihat berita di koran, tentang penemuan jasad tentang dia yang memantung dalam mimpi
aku hanya berdoa tulus untuk dirinya yang begitu menyedihkan.