KRL juga tetap menjadi primadona rute pilihan termurah mulai dari tiket seharga Rp 3.000 sampai Rp 13.000 dengan rute dan jadwal perjalanan sangat teratur dibanding dulu.
Pengalaman perjalanan saya dari stasiun Serpong ke Cilebut Bogor totalnya Rp 8.000 dan dari Jakarta Kota ke BojongGede Bogor Rp 5.000. Angka ini didapat kurang lebih dari pemotongan saldo di kartu elektronik, dari tahun 2017 masih segitu.Â
Tahun 2010 seberapa banyak yang menggunakan KRL?Â
Tidak sebanyak saat ini, tidak seasyik ini, stasiunnya juga masih bebenah dan terus bebenah.
Bandingkan Jatinegara kala itu? Palmerah kala itu? Duri kala itu atau bahkan Manggarai kala itu versus hari ini!
Semenjak peraturan tahun 2010, juga diperkenalkan rute single trip dan multitrip yang masih digunakan sampai sekarang, enak bukan?
Stasiun Rangkas sampai sekarang termasuk stasiun terjauh, sebelumnya ada kereta ekonomi di rute Rangkas Bitung ke Angke, mengapa demikian? Karena jalur Maja sampai Rangkas Bitung saat itu belum ada fasilitas kelistrikan dan dua jalur.Â
Saya juga masih menikmati naik KA Ekonomi itu dari stasiun Serpong atau stasiun Cisauk jika hendak kerja PP ke stasiun Palmerah.Â
Tiket dibeli manual tidak pakai tap kartu elektronik. Keretanya model kereta jarak jauh dengan AC lagi. Walau penuh, tapi senang karena lebih cepat, alasanya kereta ekonomi pasti didahulukan. Yang jalur Senen-Manggarai Bekasi Cikarang pasti sudah akrab "ekonomi lewat, KRL menepi dulu".Â
Sayangnya semenjak Rangkas sudah selesai dua jalur dan kelistrikannya, rute kereta ekonomi tersebut tamat riwayatnya.Â
Oh ya harga tiketnya saat itu Rp 5.000, kereta ini penuh nostalgia bagi para penggunanya yang rerata buruh dan pedagang. Karena bentuknya seperti kereta jarak jauh, pasti lebih banyak tempat duduknya dibanding KRL yang hanya di pinggir-pinggir dan tengah untuk kelompok berdiri.