Pernah viral di awal awal pandemi di 2020 di mana beberapa orang menyimpan beberapa bahan makanan di pagar rumahnya, sekedar berbagi untuk orang lain yang lewat dan membutuhkan. Beberapa diantaranya juga kerap ditemukan berbagi nasi kotak dan nasi bungkus diawal periode pandemi ini melanda. Dengan keadaan yang sungguh sangat tidak kondusif seperti ini, berbagi seperti menjadi oase di gurun pasir tentunya apabila benar benar diterima oleh orang yang membutuhkan.
Berbagi adalah salah satu cara kita sebagai manusia untuk saling melengkapi, entah dalam bentuk apapun hal yang dibagikan tersebut. Bahkan senyum pun sudah menjadi ibadah tersendiri, ya memberi bisa jadi semudah itu bukan?
Berbagi pula menjadi salah satu cara kita beryukur dimana kita tidak hanya perlu untuk menengadah keatas, akan tetapi juga melihat sekitar, tidak semua keinginan kita benar benar penting, justru dengan berbagi maka sebagian dari kita akan merasakan kenyamanan dan perasaan tenang yang penuh warna dan vitalitas.
QS Al Hadid: 7. "Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian hartamu yang telah Allah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar."
Berbagi juga salah satu upaya kita membuat orang lain dimudahkan dari kesulitannya, sebagai makhluk sosial tentu meyakinkan kita bahwa kita tidak sendiri dibumi ini. Ya kita memang tidak bisa membahagiakan orang lain dengan berbagai cara dan kadang bahagia itu butuh perjuangan dan bisa menjadi sedikit egois, tetapi dengan berbagi sebagian kegoisan itu akan terkikis.
Selain mendapatkan pahala berbagi juga punya nilai penting sebagai salah satu bentuk kita bergotong royong, meningkatkan kepedulian, juga makin menguatkan rasa tenggangrasa serta solidaritas persatuan. Berbagi juga meningkatkan sistem imun kita juga akhirnya  dapat menginpirasi lebih banyak orang lagi unuk berbuat baik.
Ya sebuah penelitian dari Universitas California, Â yang menemukan jika orang orang yang menjadi relawan di usia senja mereka memiliki peluang umur lebih panjang lima tahun dibanding yang tidak menjadi relawan. Kemudian menurut Stefanie Brown dari University of Micigan juga termuat dalam studinya menyebut orang yang kerap membantu orang lain walau hanya dalam memberi dukungan secara emosional memiliki kualitas kesehatan yang baik.Â
Walau dengan berbuat baik dengan hal yang kecil dipercaya menjadi salah satu cara bersyukur yang mampu menambah umur tetapi karena umur tidak ada yang tahu maka kenyamanan dan ketengan menjalani hidup yang mudah di dapat, semoga amal dari berbagi bisa membawa kita ke Surga dan keselamataan dunia akhirat.
Salah satu bentuk dari peran berbagi ini menginpirasi rekan saya yang bertugas di Shell Puspitek Noviana Priastuti, untuk membuat pojok berbagi dengan menyisihkan beberapa panganan seperti beras, gula teh dan mie instan. Pojok Berbagi ini di inisiasi dengan berharap barang yang dibaginya dapat berguna dan di manfaatkan oleh orang yang membutuhkan, yang kebetulan lewat atau sekedar isi bensin.
pangan yang dapat di simpan di rak yang akhirnya di buat khsusus dan lumayan ngejreng untuk sekalian
menarik orang lain berbagi juga. Pojok berbagi dapat diisi oleh siapapun yang ingin berbagi dan siapapun yang memang merasa membutuhkan silahkan ambil seperlunya.Â
Dengan demikian flatform ini memungkinkan lebih banyak orang berbagi  kepada lebih banyak orang lagi tanpa perlu takut untuk pamer atau merasa takut jika paketnya tidak sampai kepada yang membutuhkan. Karena rekan rekan di tempat bantu pantau proses pengambilannya. Mungkin agak kasar tapi kadang ada perlu kita ingatkan kepada pengambil yang agak belebihan dalam proses ambil pangan ini karena kadang ya ada sifat tamak manusia yang agak sulit dihadang. atau ada yang bisa terlIhat setiap saat ambil barang.