Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Harkitanas, Tetap Semangat Perjuangan Kita Belum Usai Kawan

20 Mei 2020   00:38 Diperbarui: 20 Mei 2020   01:01 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei tiap tahunnya. Diperingati berdasarkan hari lahirnya Boedi Oetomo yang menjadikannya tonggak awal pergerakan Nasional. Boedi Oetomo adalah Organisasi gerakan pemuda yang didirikan tahun 1908 yang diinisiasi mahasiswa kedokteran dari School tot Opleiding van Indische Artsen  disingkat Stovia yang sekarang merupakan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Soebroto adalah pendiri Boedi Oetomo, Pasti bingung kan kenapa namanya bukan Soetomo seperti yang kita tahu dari sejarah, usut punya usut beliau memang bernama Soebroto sampai akhirnya merubah namanya ketika sekolah menengah. Beliau lahir di lahir di Ngepeh, Loceret, Nganjuk, Jawa Timur, 30 Juli 1888 -- wafat di Surabaya, Jawa Timur, 30 Mei 1938 pada umur 49 tahun. Sayangnya beliau tidak sempat menyaksikan kelahiran Negara Indonesia. 

Tapi Beliau tidak akan sedih dengan pondasi yang dibangun melalui organisasinya karena akhirnya menumbuhkan banyak kesadaran, karena dari sanalah memicu lebih banyak organisasi lainnya yang akan membela dan memperjuangkan kedaulatan negara kita kini. 

Boedi Oetomo pertama kali menyelenggarakan kongresnya pada tanggal 3-5 Oktober 1908 di Kota Yogyakarta. Disaat tersebut Boedi Oetomo telah memiliki tujuh cabang di beberapa kota, yakni Batavia(Jakarta Saat Ini), Bogor, Bandung, Magelang, Yogyakarta, Surabaya, dan Ponorogo. 

Dalam kongres pertama ini, Raden Adipati Tirtokoesoemo (mantan bupati Karanganyar) diangkat sebagai presiden Budi Utomo yang pertama. Akan tetapisetelah dipimpinnya  banyak anggota baru BU yang bergabung dari kalangan bangsawan dan pejabat kolonial, sehingga banyak anggota muda yang memilih untuk menyingkir. Tetapi dari sanalah muncul lebih banyak upaya untuk benar benar mempersatukan semua pemikiran hingga lairlah Negara kita ini.

Tentu dengan gejolak yang muncul disalam organisasi ini, perbedaan pendapat dan kesepahaman juga pernah mewarnai perjalanan organisisasi ini. Dari kelahirannya adalah pada paruh pertama abad ke-20, di mana saat itu masyarakat jajahan Hindia Belanda mulai menumbuhkan rasa kesadaran nasional sebagai "orang Indonesia".

Kelak Organisasi organisasi yang muncul selanjutnya baik di jawa atau berbagai daerah akan membawa ke Kongres Pemuda, dan dari sanalah makin timbul rasa ingin Medeka dan berdaulat ditanah air sendiri. Kini Sudah 112 Tahun kebangkitan itu dirayakan. Pertama kali di tahun 1948 Hari kebangkitan Nasional di selenggarakan oleh Ki Hajar Dewantara sebagai ketua panitanya. 

Pada saat yang sama juga Presiden Soekarno mengimbau pada seluruh rakyat yang terpecah oleh kepentingan politik agar bersatu untuk melawan Belanda. Disampaiakan pula olehnya jika Boedi Oetomo merupakan tonggak pergerakan nasional. Kemudian selanjutnya Harkitnas ditetapkan melalui Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 pada tanggal 16 Desember 1959 dan masih tetap kita peringati sebagai peristiwa Kebangkitan Nasional Indonesia.

Bertepatan dengan pandemi Covid19 yang melanda dewasa ini juga mesti menjadikan tonggak untuk kita bersama sama menyadari pentingnya menjaga keselamatn bersama. Dengan mengikuti himbawaun pemerintah yang waras. Maksusnya tidak peduli dibukanya Bandar Udara atau beroperasinya kembali nya banyak mode tranportasi, jangan sampai kita malah menajdi subjek penyebaran virus terlebih yang tinggal di zona merah.

Sebagai Rakyat yang maju dan berpendidikan kita juga harus dituntut pintar serta masih harus tetap waras dalam bertindak, serta dapat membedakan berita yang benar atau berita yang hoax agar tidak termasuk orang orang yang zhalim. Menyaring semua informasi dan tidak asala jeplak memberikan pernyataan sebelum diketahui apa masalah dan sudahkah ada informasi penyelesaiannya.

Di situasi yang bikin sakit kepala, pemberitaan disana sini yang bikin ruwet juga mestinya menjadikan kita pribadi yang harus tahu bagaimana cara bertindak yang baik agar tidak merugikan orang lain. Dengan #Dirumahsaja dengan tetap bekerja sesuai protokol yang berlaku dan tetap kritisi akan kebijakan yang tidak sesuai dengan penanganan pandemi ini. Juga tidak lupa saling mengingatkan pada kebaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun