Selain merasa bersih dan sehat akan makananya, rasa nya juga kita bisa berhemat, terutama karena saya buat ukuran personal.
Punya penyakit asam urat juga menjadikan saya harus banyak banyak mengkonsumsi air putih, sehari minimal 2 liter air lebih. Tentu jika ibarat saya belanja takjil berlebihan atau membuat makanan dengan porsi yang tidak bisa ditampung perut bakal susah memenuhi kebutuhan minum air karena sudah keburu penuh, yang ada malah muntah.
Jika saat nanti teraweh bisa bisa baru rakaat ke empat bisa menyerah karena begah. Selama Ramdhan ini memang mesjid yang menjadi pesebaran zona merah virus covid19 tidak melayanai shalat berjaamaah, jadi ibadah mesti tetap jalan dirumah. Bukan karena dirumah jadi malas ibadah ya. Apalagi teler karena makan yang tidak terkontrol.
Berbelanja berlebihan juga berpotensi mubazir yang malah akan lebih banyak membuat mudharat, berpotensi membuat dosa yang tidak kita sadari.
Saat situasi pandemi ini kita juga mesti prihatin, mempunyai rasa bersalah jika makan atau mengeluaran uang terlalu boros. Pepatah hemat pangkal kaya mebanung bakal untung tidak salah, tapi perlu di tambahkan kadang masa depan tidak bisa kamu ramalkan, semacam kondisi macam ini bukan.
Dengan menjaga pola makan dan mengkonsumsi makanan secukupnya dan tidak lebay membantu kamu terhindar dari beragam penyakit. Kamu jangan selalu merasa sehat, saya juga dulunya masa bodoh dengan apa yang saya makan.
Tenyata makan tidak sesuai aturan serta ajuran juga berlebihan sangat tidak baik untuk tubuh. Jangan sampai kamu mengidap penyakit asam urat seperti saya.
Menjadi sehat adalah impian semua orang, Mari bersama sama memikirkan masa depan agar tidak boros dan jajan berlebihan.
Sehat itu mahal, sakit lebih mahal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H