Depok/21072014/: Siapa(pun) kelak pemenangnya, berharap bukan sekedar menang dari banyaknya suara rakyat yang memilih. Akan tetapi menanglah atas usaha dan sejarah baru yang diciptakan. Bagiku siapa diri(Mu) memanglah tak berartii untukku,. Namun untuk menyongsong dunia baru Indonesia membutuhkan generasi baru, maka dari itu buatlah sejarah baru untuk negeri ini.
Satu pintaku untukmu yang mampu, siapa(pun), batasi kekayaan tiap perusahaan yang berdiri di tanah negeri ini yang dimana kelak akan dimasukkan kedalam kas Negara demi kebutuhan Negeri ini, semisal teruntuk membayar hutang negara dan selebihnya demi kemakmuran rakyat sehingga tidak lagi warga Indonesia duduk dibawah kemiskinan.
Indonesia kaya akan segalanya, tapi rakyat miskin dari segalanya. Rubahlah,.. Buatlah sejarah baru untuk Negeri ini.
Satu pintaku untukmu yang mampu, siapa(pun), harapan memberantas KORUPSI, berantaslah sampai ke akar-akarnya (durasi kecil maupun besar), yaa kadang kita hanya mengetahui para koruptor itu terjadi dikalangan kepemimpinan atau para pejabat. Dalam kasus ini dapat terjadi dari kalangan apapun dan oleh siapapun, maka dari itu berantaslah hingga ke akarnya,. Berikan hukum yang tepat untuk para koruptor yang seadil-adilnya. Bagiku kata "KORUPSI" sama halnya dengan mengambil hak orang lain, jadi bisa saya simpulkan seorang koruptor identik dengan pencuri. Jadi hukuman yang pantas untuk seorang pencuri ialah "potong tangannya" sebagaimana telah dicantumkan dalam Al-qur'an ketetapan hukum dari ALLAAH.
Satu pintaku untukmu yang mampu, siapa(pun), ini hanya sapa dariku sebagai seorang warga negara Indonesia.
Salam Indonesia Maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H