Mohon tunggu...
Fajar Muhamad Nabil
Fajar Muhamad Nabil Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Saya suka dalam pereditan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sayap Panggung Pagelaran Seni Budaya Ketoprak

8 Desember 2022   17:08 Diperbarui: 8 Desember 2022   17:15 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membahas mengenai kesenian yang berkembang di masyarakat tentu saja kita membahas mengenai budaya lokal yang melingkupi, termasuk juga bahasa. Kesenian yang berkembang di masyarakat kerap kali disebut dengan kesenian rakyat atau kesenian tradisional sebagai manifestasi dari kebudayaan. 

Kesenian tercipta karena adanya hal yang melatarbelakanginya seperti unsur-unsur kebiasaan masyarakat yang terkait sehingga dari kesenian tersebut tercipta sebuah representasi atau gambaran dari masyarakatnya sendiri. Jurang Blimbing adalah sebuah kampung yang berada di wilayah RW04, Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. 

Dibalik itu ada masyarakat yang penggiat seni budaya di kampung tersebut seperti kesenian kuda lumping turonggo tungga semi, karawitan budhi laras, ketoprak sri mulyo, sehingga Pemerintah Kota Semarang memutuskan untuk menjadikan Kampung Jurang Blimbing sebagai Kampung Tematik Seni dan Budaya. 

Namun dikarenakan sebelum adanya pementasan seni ketoprak sayap panggungnya mendapat masukan dari warga saat konsultasi bahwa sayap panggung itu memantulkan silau ketika bahan penggunaannya menggunakan mmt maka perlu diperbaharui lagi. 

Maka mahasiswa dari tim KKN Tematik 2022 UNDIP mencoba untuk mengonsultasikan hal tersebut ke dosen dan warga lagi agar mendapat masukan tambahan ketika renovasi pada sayap panggung. Material renovasi adalah semen putih, lem rajawali, cat dasar merah maroon, cat kuning.

Dokpri
Dokpri

Renovasi sayap panggung ini bertujuan untuk meperkuat sayap panggung berdiri saat dipasang dan dapat membuat penonton nyaman untuk melihat langsung pagelaran seni ketoprak di saat sayap panggung ini tidak memantulkan cahaya yang silau, sehingga diharapkan sayap panggung ini dapat bertahan lama saat disimpan dan siap digunakan lagi pada pementasan pagelaran seni ketoprak selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun