Jakarta - Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, membuka tabir kejadian kerusuhan di Jayapura, Papua, yang terjadi ketika massa mengantar jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe. Dalam peristiwa ini, tujuh prajurit TNI-Polri mengalami luka, dan 25 ruko dilaporkan terbakar. Simak informasi terkini untuk memahami perkembangan kejadian ini secara lengkap.
Irjen Mathius D Fakhiri menyampaikan bahwa kerusuhan terjadi ketika massa mengantar jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura. Dalam insiden ini, tujuh prajurit TNI-Polri mengalami luka, sementara 25 ruko dilaporkan terbakar.
Pihak yang terlibat dalam kerusuhan melibatkan massa pengantar jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe, aparat keamanan termasuk tujuh prajurit TNI-Polri, dan Irjen Mathius D Fakhiri sebagai Kapolda Papua
Kejadian ini terjadi di Jayapura, Papua. Irjen Mathius D Fakhiri mengungkapkan dampak kerusakan pertama di STAKIN, Jayapura, pagi tadi, dan kerusakan kedua di Pertigaan Waena pada malam hari.
Kerusuhan pertama terjadi pagi tadi di STAKIN, Jayapura, sementara Irjen Mathius juga memberikan informasi tentang kerusuhan kedua di Pertigaan Waena yang terjadi pada malam hari.
Meskipun Irjen Mathius D Fakhiri memberikan rincian dampak dan kerusakan yang terjadi, belum ada informasi rinci mengenai penyebab kerusuhan ini. Kapolda Papua hanya menyampaikan fakta tanpa memberikan alasan spesifik mengapa kerusuhan terjadi.
Irjen Mathius memberikan gambaran kronologis kejadian dengan merinci bahwa tujuh prajurit TNI-Polri, sopir Karo Ops, dan timnya mengalami luka. Dia juga menjelaskan kerusakan bangunan dan kendaraan, termasuk mobil yang dibakar, kendaraan rusak berat, dan bangunan yang dirusak.
Irjen Mathius D Fakhiri memberikan gambaran yang cukup rinci mengenai kerusuhan di Jayapura, termasuk jumlah korban luka, kerugian material, dan lokasi kejadian. Meskipun penyebab kerusuhan masih perlu diteliti lebih lanjut, semoga situasi dapat segera dikendalikan dan perdamaian dapat kembali terwujud di Jayapura, Papua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H