Ingatan saya kembali ke beberapa tahun silam. Saat saya masih aktif dan senang membuat profil usaha-usaha kecil menengah (UMKM). Ada satu UMKM di ujung Pulau Sumatra yang sangat menarik minat saya. Tepatnya di Banda Aceh, Aceh. Anak-anak muda yang terkumpul di UMKM ini membuat satu produk yang sangat unik, yaitu parfum dengan aroma khas Aceh.
Varian parfum yang ditawarkan juga cukup unik dan mencerminkan ciri khas Aceh tentunya. Ada aroma kopi, bunga seulanga yang merupakan bunga khas Aceh dan beberapa aroma lain. Tentu saja aroma-aroma yang mengangkat nilai-nilai khas Aceh. Dengan peralatan sederhana mereka meracik parfum yang kemudian diberi label Minyeuk Pret atau dalam bahasa Indonesia artinya parfum semprot.
Minyeuk Pret diinisiasi oleh empat pemuda. Adalah Daudy Sukma, Fajar Sukma, Teuku Muda Surmansyah, dan Bismi Farhan yang melihat potensi dan peluang ini. Mereka melihat bahwa Aceh punya minyak nilam yang berkualitas tinggi. Nilam, yang menjadi bahan baku utama pembuat parfum itu diekspor sampai ke mancanegara. Mengetahui hal ini maka mereka pun memahami bahwa ada peluang besar jika Aceh mampu memproduksi parfumnya sendiri.
"Kita punya sumber daya alam yang luar biasa, itu adalah minyak nilam dan itu terbaik di dunia. Sementara kita harus membeli parfum yang harganya jutaan rupiah dan kita tahu bahan bakunya dari kita," ucap Daudy Sukma kepada saya saat itu. Â
Daudy bercerita bahwa ide pembuatan parfum itu muncul ketika melihat peluang tersebut. Ia bersama teman-temannya pun mulai mengeksekusi ide tersebut. Namun bukan usaha namanya jika tak punya masalah. Produk ini punya segudang kesulitan di awal kemunculannya. Namun seiiring berjalan waktu produk ini pun mendapatkan tempat di hati konsumen. Bahkan sampai ke luar negeri.
Hal utama yang membuat Minyek Pret berkembang pesat adalah teknologi informasi dan sistem ekspedisi atau jasa pengantaran yang mulai matang. Dengan teknologi seperti internet dan loka pasar, Minyeuk Pret berhasil menjamah pasar nasional. Bahkan produk yang berasal dari ujung pulau Sumatra ini berhasil menjamah pasar internasional.
Adalah JNE yang merupakan jasa pengataran paling bisa diandalkan di negri ini punya andil besar dalam perkembangan UMKM. Berkat JNE, produk seperti Minyeuk Pret berhasil dikirimkan ke semua pelosok negri. Produk parfum ini telah punya omset ratusan juta rupiah setiap bulannya. Hal itu luar biasa mengingat mereka hanya menjual parfum dari ujung negri ini.
Produk ini ternyata juga dikirimkan ke luar negeri bahkan sampai ke eropa. Beberapa negara maju seperti Amerika, Belanda dan Perancis ternyata sudah dijamah oleh Minyeuk Pret. Tentu ini adalah prestasi yang luar biasa. Produk yang awalnya diproduksi secara sederhana oleh anak-anak muda mampu mendapat perhatian luar biasa dari pasar nasional bahkan internasional.