Mohon tunggu...
Fajar Kurniadi
Fajar Kurniadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Baru Belajar Memegang Pensil

Dari Nol kembali ke Nol

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fanatisme: Mengungkap Keajaiban di Balik Kegilaan

15 Desember 2023   10:23 Diperbarui: 15 Desember 2023   10:57 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Halo semua! Hari ini, kita akan membahas topik yang cukup gila dan menggelitik hati, yaitu fanatisme. Ya, kamu tidak salah dengar! Kami akan membahas fenomena aneh ini dengan nada yang lucu dan ceria. Jadi, siap-siap tertawa terbahak-bahak!

Fanatisme, oh fanatisme. Apa yang ada dalam pikiranmu ketika mendengar kata ini? Mungkin kamu membayangkan seorang penggemar sepak bola yang berteriak-teriak di stadion, atau mungkin seorang penggemar boy band yang rela mengantre berjam-jam hanya untuk melihat idola mereka. Tapi tahukah kamu bahwa ada lebih banyak lagi jenis fanatisme di dunia ini?

Mari kita mulai dengan fanatisme makanan. Ya, kamu tidak salah dengar. Ada orang-orang di luar sana yang benar-benar gila dengan makanan favorit mereka. Mereka akan melakukan apa saja demi makanan itu. Mereka rela mengantre berjam-jam hanya untuk mencicipi burger terbaru di restoran cepat saji, atau bahkan melakukan perjalanan jauh hanya untuk mencoba hidangan khas suatu daerah.

Tapi tunggu dulu, masih ada lagi! Fanatisme hewan peliharaan juga menjadi tren yang semakin populer. Ada orang-orang yang benar-benar menganggap hewan peliharaan mereka sebagai anggota keluarga. Mereka akan menghabiskan ribuan rupiah hanya untuk membeli makanan organik, pakaian, dan mainan untuk hewan peliharaan mereka. Bahkan ada yang membuat akun media sosial khusus untuk hewan peliharaan mereka dengan jumlah pengikut yang melebihi jumlah pengikut manusia biasa.

Dan jangan lupakan fanatisme selebriti! Ini adalah jenis fanatisme yang paling umum kita temui. Ada orang-orang yang rela menghabiskan waktu dan uang mereka hanya untuk mengikuti jejak selebriti favorit mereka. Mereka akan membeli merchandise, menghadiri konser, dan bahkan mengikuti setiap langkah selebriti tersebut di media sosial. Seolah-olah hidup mereka bergantung pada apa yang dilakukan oleh orang yang belum pernah mereka temui sebelumnya.

Tapi tunggu dulu, apakah fanatisme ini benar-benar buruk? Mungkin tidak sepenuhnya. Di balik kegilaan dan keanehan ini, terdapat keajaiban yang tak terduga. Fanatisme bisa menjadi sumber kebahagiaan dan kegembiraan bagi orang-orang yang terlibat di dalamnya. Mereka menemukan kedekatan dan persahabatan dengan sesama penggemar, berbagi kegembiraan dan kecintaan yang sama.

Fanatisme juga dapat menjadi motivasi bagi seseorang untuk mencapai tujuan mereka. Misalnya, seseorang yang fanatik dengan olahraga mungkin akan berlatih lebih keras untuk menjadi atlet yang sukses. Atau seseorang yang fanatik dengan musik mungkin akan belajar bermain alat musik dengan lebih serius dan akhirnya menjadi musisi yang hebat.

Selain itu, fanatisme juga dapat menjadi bentuk ekspresi diri. Melalui fanatisme, seseorang dapat mengekspresikan identitas dan minat mereka dengan bangga. Mereka merasa diterima dan dihargai oleh komunitas penggemar yang sama-sama gila seperti mereka. Ini adalah tempat di mana keunikan dan kegilaan mereka diakui dan diapresiasi.

Namun, tentu saja, ada batas-batas yang harus dijaga dalam fanatisme. Ketika fanatisme berubah menjadi obsesi yang tidak sehat, hal itu bisa menjadi masalah serius. Misalnya, jika seseorang mengabaikan tanggung jawab dan kesehatan mereka hanya untuk memenuhi keinginan fanatik mereka, itu adalah tanda-tanda bahwa fanatisme tersebut telah melampaui batas.

Jadi, mari kita lihat fanatisme dari sudut pandang yang lucu dan ceria. Meskipun terkadang terlihat gila dan aneh, fanatisme memiliki keajaiban di baliknya. Ini adalah cara bagi orang-orang untuk mengekspresikan diri, menemukan kedekatan dengan sesama penggemar, dan bahkan mencapai tujuan mereka. Jadi, jika kamu adalah seorang fanatik, jangan ragu untuk menunjukkan kegilaanmu dengan bangga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun