Mohon tunggu...
Fajar Fauzan
Fajar Fauzan Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati

Seorang Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerpen Sejarah Tentara PETA

1 Juli 2024   23:50 Diperbarui: 1 Juli 2024   23:55 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian PETA

Pengertian Pembela Tanah Air (PETA) adalah tentara sukarelawan yang dibuat sang Pemerintah Jepang saat mengusai bangsa Indonesia periode 1942 hingga 1945. PETA memiliki kiprah penting untuk menjaga kemerdekaan bangsa Indonesia meski awalnya bertugas membantu Jepang dalam peperangan Asia Timur Raya. Bahkan PETA artinya cikal bakal terbentuknya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Sejarah PETA

PETA dibentuk sang Pemerintah Jepang di 1943 yang bertujuan buat menghadapi perang Asia Timur Raya asal agresi blok sekutu. dalam menghadapi perang tersebut Jepang meminta donasi berasal para pemimpin nasionalis serta Islam. Pembentukan PETA diinisiatif oleh orang Indonesia bernama R Gatot Mangkupraja. dia ialah seseorang pimpinan nasionalis. di pembentukan PETA banyak pemuda serta pelajar bangsa Indonesia yang ikut serta bergabung sebagai tentara sukarelawan. Mereka menerima training fisik sang tentara Jepang. Mereka bersemangat karena mempunyai tujuan buat mempersiapkan kemerdekaan Bangsa Indonesia. PETA bukan milik organisasi mana pun akan tetapi eksklusif di bawah Panglima Tentara Jepang. Tentara PETA dibuat buat menjadi tentara teritorial yang berkewajiban mempertahankan wilayahnya.

Anggota PETA tidak hanya memperoleh latihan fisik. Jepang pula mengajak anggota PETA buat mencintai tanah air serta membangkitkan patriotisme. Pemerintah Jepang mengatakan kepada anggota PETA Jika pembinaan yang diberikan ini bermanfaat untuk melindungi bangsa Indonesia. terdapat 66 batalyon yang terbentuk dan berada di Jawa, tiga batalyon pada Bali, dan sekitar 20.000 personel pada Sumatera untuk mengamankan daerah. buat markasnya terdapat pada Bogor, Jawa Barat.

Pada PETA, Pemerintah Jepang membagi beberapa strata, yakni: Daidanco adalah Pasukan PETA yang paling tinggi, yakni batalyon. Cudanco artinya artinya pimpinan kompi. Shodanco merupakan prajurit asal masyarakat yang pernah sekolah pada tingkat menengah pertama. Budanco adalah anggota yang pernah mengenyam bangku pendidikan SD. Giyuhei merupakan gerombolan anggota PETA yang belum bersekolah.

Tokoh-Tokoh PETA

  • Ir. SoekarnoSoekarno lahir di Blitar 6 Juni 1901 adalah seorang Tokoh nasionalis yang memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada tanggal 7 Agustus 1944 terbentuknya panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang terdiri dari tokoh-tokoh nasional bangsa Indonesia yang dipimpin langsung oleh Soekarno beserta tokoh lainnya, sikap tentara Jepang yang menunda kemerdekaan Indonesia, justru memperbesar hasrat rakyat Indonesia untuk merdeka, Hingga saatnya bangsa Indonesia memutuskan melakukan perlawanan terhadap Jepang, Maka panitia persiapan kemerdekaan Indonesia dirubahnya menjadi Komite Nasional yang menunjukan pada dunia bahwa Indonesia menyeruakan kehendak rakyat Indonesia dengan cara menciptakan ketertiban umum, Sebelum terbentuknya satuan Tentara PETA Soekarno adalah salah satu tokoh pergerakan yang sangat dekat dan dipercayai Jepang saat itu, sehingga dibentuklah kesepakatan para tokoh-tokoh yang melahirka Tentara PETA, yaitu buah pemikiran dari keinginan bangsa sendiri untuk merdeka.
  • Drs. Mohammad HattaBung Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatera Barat, Hatta adalah seorang tokoh yang memberanikan diri untuk berdiskusi dengan seorang Mayjen Harada yang menyatakan agar Nusantara tidak dijadikan koloni Jepang, tapi justru mengakui kemerdekaan Indonesia dan juga sebagai saudara sesama Asia, disamping itu bangsa Indonesia akan melakukan dukungan terhadap Jepang dalam perang melawan sekutu. Dan akhirnya Jepang menyetujui serta terbentuknya PUTERA Pusat Tenaga Rakyat yang mengangkat empat serangkai dan merupakan pusat propaganda Jepang untuk mendapatkan perhatian dari rakyat Indonesia, hasil dari kesepakatan tersebut Soekarno dan Hatta diundang oleh Kaisar Jepang dan Perdana Menteri Hideki Tojo pada tahun 1943.
  • Ki Hajar DewantaraKi Hajar Dewantara adalah salah satu tokoh penting sekaligus aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia yang mempunyai nama lengkap yaitu, Raden Mas Soewardi Soerjaningrat yang lahir pada tanggal 2 Mei 1889 Yogyakarta. seperti dikutip Wink (2016) merupakan tokoh pendidikan nasional yang merupakan pahlawan Indonesia, berdirinya organisasi Budi Utomo sebagai organisasi politik dan sosial, ia berperan penting dalam organisasi tersebut sebagai propaganda dalam menyadarkan masyarakat pentingnya semangat juang dalam kebersamaan dan persatuan Indonesia, ada semboyan-semboyan Ki Hajar Dewantara yang dipakai oleh dunia saat ini yaitu.
  • Ing ngarso sung tulodo (didepan memberikan contoh).
  • Ing madyo mangun karso (ditengah memberi semangat).
  • Tut Wuri Handayani (dibelakang memberi dorongan), dan yang lainnya.

Merencanakan Kemerdekaan

Banyak anggota PETA yang mendapatkan training merencanakan persiapan kemerdekaan. sebab banyak tokoh Indonesia yang ialah lulusan PETA, mirip Jenderal besar Soedirman, Soeharto, Ahmad Yani, serta Supriyadi. Para tokoh-tokoh Indonesia, mirip Soekarno, Hatta serta lainnya telah merencanakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Mereka Banyak yang menggerakan rakyat Indonesia. tetapi waktu pendudukan Belanda sulit meminta izin mendirikan organisasi. pada penjajahan Jepang, beberapa tokoh pula menginiasitif pembentukan organisasi pemuda. banyak pemuda Indonesia dapat memperoleh rasa intergritas grup melalui keanggotaan pada beberapa organisasi yang dibuat Jepang. di Maret 1944, Pemerintah Jepang merasa Jika PETA melayani kepentingan Indonesia dari di Jepang. Bahkan terjadi pemberontakan pada Blitar pada 14 Februari 1945 yang dipimpin Supriyadi.

Singkat cerita pembubaran PETA terjadi selesainya Panglima Tentara ke-16 pada Jawa, Jenderal Nagano Yuichito mengucapkan perpisahan pada anggota kesatuan Jepang. Meski telah bubar, namun tentara PETA masih membantu dalam perang kemerdekaan saat Belanda mencoba menguasai Indonesia. Pada saat Pemerintah Indonesia membuat sebuah badan resmi buat menjaga kedaulatan negara, anggota PETA diajak buat bergabung, pemerintah menghasilkan Badan Keamanan masyarakat (BKR). Tentara PETA yang beredar dikumpulkan kembali untuk bergabung. Pemerintah pula memanggil bekas tentara Heiho, Kaigun, dan Kompeiho. dari BKR kemudian menjadi Tentara Keselamatan rakyat, Tentara Republik Indonesia (TRI), dan akhirya berubah menjadi TNI (Tentara Nasional Indonesia) di tahun 1947.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun