Mohon tunggu...
Fajar Fajriansyah
Fajar Fajriansyah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung (Government Management of Accounting 2013) , Pecinta IT dan Olahraga , Y! fajar_fajriansyah@rocketmail.com LINE : fajriansyahfajar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Calon Orang Tua Wajib Baca: "Akan Seperti Apa Anak Cucu Kita Nanti?"

17 Mei 2016   06:31 Diperbarui: 17 Mei 2016   07:12 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : (www.depoknews.id)

                                                                                                                 

Ini merupakan pembahasan candaan sekaligus perbincangan yang sangat serius antara saya dan teman - teman . Pemikiran yang terlampau sangat jauh dari biasanya . Perbincangan ini terjadi bukan tanpa sebab, melainkan murni bentuk ke-kritis-an kami terhadap perkembangan zaman yang sangat kacau . Disini saya mencoba untuk berbagi pemikiran dan pandangan terhadap krisis global, khususnya dalam segi moral dan etika . Manusia merupakan ciptaan paling sempurna yang pernah ada . Dengan dibekali akal budi dan hawa nafsu . Manusia dapat menentukan hidupnya seperti apa dan akanmenjadi apa . Serta dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk bagi dirinya dan sekitarnya . Merupakan suatu anugerah menjadi makhluk terhormat yang pernah diciptakan .

Dalam perjalanan hidupnya, manusia dituntut untuk mencari sebuah jati diri yang secara prinsip haruslah baik dan benar . Namun, pada kenyataannya prinsip itu tidak selalu sesuai bagi sebagian orang . Ini menyangkut tentang etika dan moral seperti yang telah saya singgung diatas . Moral merupakan "ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya, akhlak, budi pekerti, dan susila (Kamus Besar Bahasa Indonesia)" . Sedangkan etika merupakan "Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (Akhlak) (Kamus Besar Bahasa Indonesia)" . Kedua makna dari kata tersebut berbicara tentang prilaku seorang manusia yang sudah tidak asing lagi didengar telinga kita . Mulai dari bangku SD sampai kuliah moral dan etika selalu diajarkan, yang pada output nya diharapkan kita mempunyai prilaku yang baik dan benar sehingga dapat diterima di lingkungan sekitar .

Moral dan Etika Bukan Lagi Sebuah Kebutuhan

Sumber : www.bandungnewsphoto.com)
Sumber : www.bandungnewsphoto.com)
 

Setiap orang seyogyanya menginginkan anak yang baik, berbudi luhur, serta berakhlak mulia . Memiliki anak yang bermoral dan beretika baik merupakan idaman bagi semua orang, termasuk saya dan teman - teman . Namun, seiring perkembangan zaman serta pengaruh buruk dari lingkungan sekitar dan juga media elektronik moral dan etika tidak digambarkan lagi sebagai suatu kebutuhan yang mutlak harus dimiliki . Pandangan baik dan buruk menjadi hal yang sama tidak ada bedanya, selama kita bisa mengikuti perkembangan zaman dan menjadi sebuah trend bagi dirinya dan sekitar . Inilah inti dari perbincangan kami pada saat itu . Melihat fenomena yang terjadi di Indonesia dimana para "Penerus Bangsa" saling baku hantam, tikam menikam, melegalkan LGBT, pemerkosaan, pembunuhan, narkoba, aksi merasa paling benar dihadapan orang lain, dan hal-hal lain yang tidak sepatutnya mereka lakukan .

Kasus demi kasus bermunculan dan selalu berkaitan dengan anak dibawah umur . Mulai dari kasus Yuyun yang diperkosa oleh 14 orang, 7 diantaranya dibawah umur, pemeragaan geng motor seperti yang dipertontonkan dalam sebuah sinetron, percobaan bunuh diri karena putus cinta, dan masih banyak lagi . Akan seperti apa anak dan cucu kita nanti ? Kami takut anak kami tidak memiliki moral dan etika yang baik . Akankah pada saat anak kami berumur 8 tahun sudah mengenal barang haram narkoba ? Akankah anak kami akan menjadi seorang pecandu seksualitas di usianya yang masih belia ? Akankah anak kami nanti akan menjadi penyuka sesama jenis ? Semua itu tidak menutup kemungkinan akan terjadi jika kita hanya berdiam diri . Enggan sekali membayangkan hal itu terjadi .

 

Sumber : (jurnalpagi.com)
Sumber : (jurnalpagi.com)
                                                                                                   

Perlunya Dukungan dan Pengawasan Keluarga dan Lingkungan

Dukungan serta pengawasan keluarga terhadap lingkungan sangat diperlukan untuk menghindari salah pergaulan anak . Keluarga merupakan sebuah promotor sekaligus motivator terbaik bagi anak sehingga anak dapat berkembang sesuai dengan umurnya . Jangan sampai kita lengah dalam mendidik anak yang nantinya akan membuat kita menyesal di kemudian hari . Anak merupakan aset serta investasi paling berharga yang pernah dimiliki bagi setiap orang tua . Semoga semua hal yang kita takutkan itu hanyalah sebuah mimpi yang takkan pernah terjadi . Saatnya kita bangun, tetap berpikir positif bahwa semua hal itu bisa kita atasi dan cegah bersama, saling mengingatkan, saling menjaga, dan saling peduli . Biarkan semua yang telah terjadi menjadi sebuah pelajaran bagi kita semua, bagi saya dan teman-teman khususnya sebagai para calon orang tua . Didiklah anak untuk berkarya dan berjiwa pancasila . Menuju Generasi Emas Indonesia ! 

Sumber : (knpiriau.org)
Sumber : (knpiriau.org)
 

Salam Pemuda.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun