Mohon tunggu...
Fajar Daya Lutfiana
Fajar Daya Lutfiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka bermain games,berolahraga dan mempelajari hal-hal yang sedang saya sukai.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Game Online Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila

31 Januari 2025   00:57 Diperbarui: 31 Januari 2025   00:57 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KERJASAMA TIM(SUMBER GAMBAR : https://starladder.com/en/news/facts-about-the-participants-of-starladder-major-berlin-2019-the-new-challengers-stage)

Pendahuluan

Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang memuat nilai-nilai luhur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan Pancasila bertujuan menanamkan nilai-nilai ini kepada generasi muda agar mereka tumbuh menjadi individu yang memiliki karakter kuat dan sesuai dengan jati diri bangsa. Di era digital ini, pendekatan pembelajaran pun harus disesuaikan agar lebih menarik dan relevan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan game online sebagai media pembelajaran.

Game online kini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi muda. Dengan jutaan pemain di seluruh dunia, game online bukan hanya sarana hiburan, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai alat edukasi. Jika dimanfaatkan dengan bijak, game online bisa menjadi media efektif untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila.

Mengajarkan Nilai-Nilai Pancasila Lewat Game Online

Banyak game online yang sebenarnya sudah mengajarkan nilai-nilai Pancasila, meskipun tanpa disadari oleh pemainnya. Berikut beberapa contoh bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat ditemukan dalam game online:

1. Kerja Sama dan Gotong Royong (Sila ke-3: Persatuan Indonesia)

Dalam banyak game multiplayer seperti Mobile Legends, PUBG Mobile, dan Dota 2, kerja sama adalah kunci kemenangan. Pemain harus berkoordinasi, mendukung satu sama lain, dan mengutamakan strategi tim. Ini mencerminkan nilai gotong royong dan persatuan, di mana kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan individu, tetapi juga oleh kekompakan tim.

2. Sportivitas dan Keadilan (Sila ke-5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia)

Game kompetitif mengajarkan pentingnya bersikap sportif dan adil. Dalam permainan seperti FIFA Online atau Valorant, pemain harus bisa menerima kemenangan dengan rendah hati dan kekalahan dengan lapang dada. Konsep "fair play" yang diterapkan dalam game ini sejalan dengan nilai-nilai keadilan sosial dalam Pancasila.

Sportivitas tidak melihat layar lawan.Sumber Gambar : https://www.majalahsuarapendidikan.com/2022/11/dampak-positif-dan-negatif-bermain-game.html
Sportivitas tidak melihat layar lawan.Sumber Gambar : https://www.majalahsuarapendidikan.com/2022/11/dampak-positif-dan-negatif-bermain-game.html
3. Musyawarah dan Demokrasi (Sila ke-4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun