Tapi, untuk membuka usaha tersebut keduanya juga mesti berkonsultasi dengan kerabat lainnya. Karena, mereka membutuhkan beberapa tenaga yang mahir untuk memasak berbagai sajian menu belut. "Tak banyak yang ngerti cara memasak belut jadi makanan nikmat," akunya.
Sering kali, mereka berdua melakukan ujicoba resep. Terkadang, bahkan sampai tiga kali mencoba resep yang akhirnya mendapatkan takaran komposisi bahan rempah penyedap makanan itu. "Kita coba-coba sampai dapat resep menu yang enak bagi kita berdua," ujarnya.
Dari sajian yang ada, secara pasti kata Iwan, dijamin terbebas dari bahan-bahan kimia penyedap rasa. "Kita menghindari pemakaian penyedap rasa. Kita sajikan cita rasa yang alami," ungkapnya.
Bahkan, aku Iwan Bigos, Belut-belut yang dimasak juga mesti terjamin kualitasnya. Pertama, imbuhnya, mesti belut sawah yang ditangkap dan dalam kondisi hidup. Dan, ukurannya mesti relatif besar. "Karena ukuran sedang ke ukuran besar memiliki daging. Belut juga mesti dalam kondisi hidup dimasak, agar segar ketika disajikan. Untuk menjamin belut tetap hidup, disediakan juga bak/kolam penampungan," bebernya.
Di RM Belut itu, mereka tidak mematok harga yang mahal. Sesuai dengan rasa yang disajikan. Ya, konsumen dapat merogoh kocek Rp20 ribu perpiring setiap makanan dari berbagai jenis makanan belut, dengan ukuran 12 potong.
Sedangkan untuk makanan berbahan daging ayam, konsumen cukup hanya membayar Rp20 ribu untuk porsi dua potong daging ayam.
RM Belut ini juga kerap disambangi artis yang ketika berkunjung ke Rantahprapat ketika konser. Bahkan, Â anggota Parlemen dari Jakarta pun sering singgah untuk menyantap makanan belut di sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H