Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Spirit Kerja Sama Mengolah Tanah dari Masyarakat Adat Bajawa

11 September 2012   01:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:39 2101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_198376" align="aligncenter" width="583" caption="Aktivitas Rau Zoo di Desa Turekisa, Kec Golewa, Kab Ngada (dokpri)"][/caption]

Secara geografi, hampir sebagian besar wilayah atau daerah Kabupaten Ngada sangat cocok untuk bercocok tanam. Keadaan inilah yang membuat sebagian besar penduduk Ngada adalah petani. Pilihan menjadi menjadi petani oleh mayoritas masyarakat Ngada, selain dilatarbelakangi oleh alasan geografis daerah tempat tinggal, juga disebabkan oleh karena belum adanya alternatif lain untuk dijadikan sebagai mata pencaharian hidup. Menjadi petani juga karena melanjutkan warisan orang tua yang adalah petani karena Faktor sulitnya melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi juga menjadikan mereka melanjutkan profesi petani dari orang tua mereka.

Sebagai petani tradisional yang bergantung pada iklim dan musim, ada banyak nilai-nilai kehidupan dan kebersamaan yang kemudian menjadi adat, kebiasaan, atau tradisi turun-temuruan. Termasuk di dalamnya adalah aneka upacara adat yang menyertai semua proses pertanian mulai dari menyiapkan lahan sampai pada panen. Salah satu nilai kebersamaan yang diwariskan secara turun-temurun adalah semangat gotong-royong mulai dari pembersihan lahan pertanian sampai dengan panen. Semuanya dilakukan bersama-sama orang sekampung secara bergiliran, sehingga para janda pun bisa mengerjakan tanah pertanian mereka dan bisa menikmati hasilnya seperti keluarga-kelurga yang lengkap lainnya.

[caption id="attachment_198377" align="aligncenter" width="466" caption="Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh (dokpri)"]

1347326054905520380
1347326054905520380
[/caption]

Demikianlah yang tampak dalam sistem pertanian tradisional masyarakat Ngada, khususnya yang bersuku Bajawa. Secara turun-temuruan telah hidup dan berkembang sebuah spirit gotong-royong yang disebut dengan istilah setempat: RAU-ZO. Rau-Zo adalah sebuah bentuk kerjasama para petani Bajawa untuk mengerjakan kebun atau ladang. Bentuk kerjasama ini telah ada sejak zaman leluhur dan dipraktikkan secara turun-menurun dari generasi ke generasi. Ketika mentalitas individualiasme ekstrim semakin menjiwai masyarakat modern dewasa ini seperti yang disinyalir oleh F. Fukuyama, maka semangat Rau-Zo yang menjadi  kekuatan yang menjiwai kehidupan para petani Ngada (orang Bajawa) yang harus digali kembali, diberi arti baru dan apabila mungkin diusakan tetap dihidupkan dan dilestarikan oleh generasi muda.

Rau artinya membersihkan rumput liar dari antara tanaman. Rau juga berarti mencangkul ladang atau lahan garapan. Zo artinya bergantian, bergiliran atau bersama-sama. Rau-Zo artinya bekerja bersama-sama secara bergiliran. Rau-Zo adalah upaya membentuk kelompok-kelompok petani untuk tujuan mempermudah dan mempercepat pengerjaan lahan atau ladang. Seiring dengan perjalanan waktu, tujuan Rau-Zo dewasa ini kemudian berkembang sebagai wadah untuk mencari dana atau mempermudah mendapat dana atau bantuan dari pemerintah maupun dari pihak swasta. Dan lebih dari itu ada nilai yang tumbuh dan hidup di dalamnya yakni persatuan dan persaudaraan serta solidaritas antarwarga kampung. Karena seringkali keluarga yang mengalami gagal panen pun akan dibantu oleh kelompoknya yang panennya cukup baik.

Dalam tataran konsep diatas, kelompok Rau-Zo adalah sebuah komunitas individu-individu yang didasarkan pada rasa senasib dan sepenanggungan untuk tujuan hidup bersama yang lebih baik. Rau-Zo melukiskan sebuah persekutuan atau kelompok masyarakat yang memiliki satu tujuan yang sama. Untuk mencapainya harus tidak berjuang sendiri, ada keterbukaan untuk menerima sesamanya.

Tujuan hidup yang satu dan sama telah menggerakkan mereka untuk berpartisipasi, bekerja sama dan solidaritas. Hidup yang lebih baik dan sejahtera menuntut tanggungjawab dari setiap individu dalam masyarakat Rau-Zo untuk bersama-sama juga menghadapi tantangan dan hambatan. Entah itu berupa gagal panen maupun karena serangan hama.

[caption id="attachment_198378" align="aligncenter" width="466" caption="Semu Usia dn Jenis Kelamin Terlibat dalam Rau Zoo (dokpri)"]

134732619691720612
134732619691720612
[/caption]

Masyarakat Rau-Zo merupakan suatu kekuatan untuk membangun kelompok masyarakat yang lebih luas untuk hidup lebih sejahtera. Kesan kuat yang nampak dari RAu-Zo adalah kebebasan untuk menentukan sistem kerja dan hasil yang akan diperoleh. Kebahagian bersama ditentukan secara bebas dan bergantung dari sistem yang dibangun.

Menurut Gillin, masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan. Sedangkan Harold J. Laski, mendefinisikan masyarakat sebagai suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama. Terkait konsep masyarakat seperti ini, orang Ngada khususnya orang Bajawa juga merupakan komunitas manusia yang memiliki kesamaan dan persamaan tujuan serta berasal dari satu klan. Komunitas inilah yang tumbuh dan berkembang bersama klan lainnya membentuk woe (gabungan klan-klan).Paradigma partisipasi, tanggung jawab, keterbukaan, kerjasama dan solidaritas lahir juga dalam kelompok Rau-Zo nya orang Ngada (Bajawa). Spirit inilah yang mesti terus dihidupkan dan dilestarikan. Yang pada giliran selanjutnya akan lahirnya masyarakat baru yakni masyarakat Bajawa (Rau-Zo) yang dijiwai oleh spirit partisipasi, tanggung jawab, keterbukaan, kerjasama dan solidaritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun