[caption id="attachment_204906" align="aligncenter" width="576" caption="Presiden sedang Menyampaikan Pidato di Panggung Utama"][/caption]
Dalam rangka memenuhi undangan Panitia Perayaan Yubileum Gereja Katolik Manggarai, Presiden SBY beserta Ibu Negara mengujungi masyarakat Manggarai. Presiden beserta rombongan tiba Kamis, 18 Oktober 2012 di Kota Ruteng dan disambut oleh seluruh tokoh pemerintahan dan tokoh agama melalui upacara adat Manggarai. Setelah beristirhat sejenak, malam harinya Presiden menyempatkan diri untuk berdialog dengan para tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mendengarkan aspirasi masyarakat Manggarai.
Pagi hari ini (Jumad, 19/10/2012) bertempat di Aula Motang Rua, persis di depan Kantor Bupati Manggarai, di hadapan ribuan masyarakat Manggarai, Presiden SBY menyampaikan sambutannya. Dalam sambutannya, Presiden SBY mengapresiasi perjalanan Gereja Katolik Manggarai yang sudah mencapai usia seabad dan mengucapkan terima kasih atas seluruh peran serta aktif Gereja Katolik dalam pembangunan di Manggarai dari berbagai aspek kehidupan. Presiden juga masih mengharapkan kerja sama semua tokoh agama agar bergandengan tangan dalam pembangunan, khususnya dimensi pendidikan nilai (agama) bagi segenap rakyat Indonesia. Dalam sambutannya yang berlangsung sekitar satu jam, presiden juga menyitir soal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang naik secara signifikan di tahun-tahun terakhir serentak menghimbau segenap unsur baik pemerintahan maupun komunitas agar sungguh-sungguh memanfaatkan bantuan pemerintah demi kesejahteraan masyarakat: "jangan sampai ada yang bocor atau dikorupsi apa yang seharusnya diperuntukkan bagi rakyat."
[caption id="attachment_204901" align="aligncenter" width="560" caption="Biar Panas Ribuan Warga Manggarai Berdesakan untuk Mendekati Panggung Utama guna Mendengarkan Pidato Normatif Presiden RI"]
Sambutan Presiden SBY diakhiri dengan ucapan proviciat untuk umat Katolik Manggarai yang akan dan sedang merayakan ulang tahun kehadiran Iman Katolik di bumi Manggarai yang ke-100. Untuk mengakhiri sambutannya Presiden menandatangani prasasti perdamaian dalam rangka Yubelium Agung didampingi oleh Wakil Menteri Agama, Nazarudin Umar dan Uskup Ruteng, Mgr Hubertus Leteng, serta  Uskup Sumba, Mgr Kerubim Parera. Pertemuan ini ditutup dengan doa dan berkat dari seorang Rohaniwan Katolik, Rm Laurens Sopang, Pr, sekaligus mewakili Panitia Perayaan Yubeleum Agung.
Sebagai tanda terima kasih umat Katolik Manggarai, Paduan Suara Yubeleum membawakan dua buah lagu: rohani dan kebangsaan. Setelah lagu kedua berakhir, rombongan Presiden beranjak dari podium menuju Labuan Bajo untuk melanjutkan perjalananya ke Sumba karena pesawat kepresidenan hanya bisa mendarat di Sumba.
Seorang bapa mengatakan: "akhirnya tidak percuma juga kami memilih dia, karena dia mau datang mengunjungi kami." Yah, bagi masyarakat Manggarai kunjungan Presiden adalah sesuatu yang langka dan karena langka, maka banyak yang rela meninggalkan kampung halamannya sejak beberapa hari lalu untuk sampai ke Kota Ruteng.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H