Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Lapas Sleman Digempur, Kok Presiden Belum Bersuara

25 Maret 2013   23:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:13 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13642277451934935001

[caption id="attachment_234677" align="aligncenter" width="535" caption="Gambar (lazuardibirru.org)"][/caption]

Sepertinya Presiden belum menyampaikan pernyataan sikapnya terkait tragedi penyerangan taktis oknum bersenjata ke Lapas Cebongan, Sleman. Penyerangan ke Lapas oleh kelompok bersenjata dan menewaskan tahanan akan menjadi sebuah "olok-olokkan" bagi tingkat keamanan/pengamanan serta perlindungan hukum bagi para tahanan di dalamnya, jika tidak diusut tuntas sampai ditemukan pelakunya. Karena yang diserang dan disusupi oleh "kelompok bersenjata" ini merupakan lembaga pemerintahan, maka isu ini bukan isu Yogyakarta, tetapi isu "ring satu" di tingkat nasional.

Karena itu, dorongan dari beberapa pihak agar Presiden mengordinasikan langsung pemilihan team pencari fakta demi tuntasnya pengungkapan kasus ini sangatlah masuk akal. Sebab Lapas merupakan salah satu simbol penting penegakkan hukum sebuah negara. Demi pengusutan yang lebih mendalam dan transparan sebaiknya dilakukan oleh satu tim independen yang dibentuk langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jangan sampai kasus ini hanya ditangani oleh TNI-Polri saja demi netralitas dalam penyelidikannya. Hal ini untuk menutupi kemungkin terjadinya kemungkinan pengaburan fakta jikalau kedua institusi ini justru berada di dalam lingkaran persoalan ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Memang Presiden sudah mengerahkan para tangan kanannya mislanya kementerian hukum dan ham untuk  terlibat langsung ke lokasi dan memberikan pernyataan ke media. Namun, pernyataan sikap resmi presiden di media terkait insiden ini sepertinya belum ada sampai sejauh ini (maaf jika sudah ada tetapi luput dari perhatian). Jika belum, apakah presiden tidak menganggap bahwa persoalan ini merupakan salah satu persoalan krusial yang pantas mendapatkan respon darurat nasional? Ataukah presiden masih sibuk dengan urusan isu kudeta? Padahal tragedi penyusupan dan pembantaian di Lapas Sleman, Cebongan bisa disebut sebagai tindakan kudeta terhadap kedaulatan hukum bangsa.

Dari sebab itu, kasus Lapas Cebongan harus mendapat perhatian khusus dari Presiden RI dengan membentuk Team Pencari Fakta khusus demi netralitas, independensi, dan transparansi kepada publik. Jangan sampai kasus ini menguap bersama pekatnya kabut pengalihan isu yang selalu menjadi mekanisme penyelesaian aneka persoalan kebangsaan di negeri ini.

Terkait:

Tragedi Hukum Paling Memalukan Tragedi Lapas Sleman Klimaks Pelecehan Hukum Tragedi Lapas Sleman Ujian Berat Polri Gunung Es Tragedi Lapas Sleman Tragedi Lapas Sleman dan Rasisme Tragedi Lapas Sleman dan Opini Publik Tragedi Lapas Sleman, Sebuah Pesan Petrus Zaman Orba Vs Petrus Zaman Reformasi

Terima kasih bagi teman-teman yang telah dan mau berpartisipasi memberikan opini dari berbagai sudut pandang dan pertimbangan melalui kolom komentar ini. Semua komentar akan saya baca, cerna, dan tanggapi dalam artikel lainnya.. “berbeda pendapat itu diberi ruang dan dihargai, asal tetap mengutamakan dialog yang mengedepankan akal sehat dan sopan santun” salam damai selalu

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun