Saat ini nama Jokowi yang paling digadang-gadang media sebagai salah satu Capres 2014 mengalahkan Prabowo, Aburizal Bakrie, Hata Rajasa, dan Mahfud M.D berdasarkan hasil survei media yang dilakukan Pol-Tracking Institute (Kompas.Com). Dikatakan bahwa frekuensi penyebutan nama Jokowi 86 kali, lebih banyak dibandingan Prabowo sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang berada pada urutan kedua dengan total 55 kali disebut-sebut media sebagai Capres 2014.
Hasil survei ini memang mau mengatakan bahwa Jokowi sudah mulai dilirik untuk menjadi Presiden. Namun, apakah momentumnya tepat pada 2014?
Hemat saya belum waktunya. Jokowi masih punya utang dengan pembenahan Ibu Kota. Ia harus menunjukkan kemampuan dirinya untuk membenahi Jakarta dengan aneka persoalan yang ada sebagai Indonesia mini selama periode ini. Biarkan masyarakat Jakarta merasakan terlebih dahulu kebijaksanaannya dalam mengelolah persoalan Ibu Kota. Kinerjanya sebagai Gubernur DKI Jakarta selama satu periode menjadi ujian baginya untuk melangkah ke jenjang Presiden.
Meskipun demikian, PDIP bisa memanfaatkan peluang yang ada jika tidak ada figur kuat lain yang bisa dicalonkan sebagai Capres 2014. Kembali ke Megawati sendiri. Apakah mau membiarkan Jokowi maju sebagai Capres 2014, yang berarti Megawati pensiun dari bursa pencalonan?
Tentu hal ini menjadi sebuah pilihan yang sulit bagi PDIP, terutama Megawati sebagai Ketum-nya. Hanya Jokowi yang bisa bersaing dengan popularitas Prabowo yang melejit saat ini. Membiarkan peluang ini lewat, apakah memungkinkan pada 2019 Jokowi bisa bersaing dengan incumbent, siapa pun itu yang tetap mau maju lagi menjadi presiden?
Melihat gaya kepemimpinan Jokowi saat ini yang seperti oase di tengah padang pasir krisis kepemimpinan di negeri ini, saya yakin Jokowi akan tetap menjadi Capres terkuat pada 2019. Walaupun dia harus bersaing dengan presiden yang akan memimpin pada 2014.
Jadi, PDIP tidak perlu terburu-buru mencalonkan Jokowi jadi presiden pada 2014. Biarkan Jokowi tenang-tenang dulu ngurusi persoalan ibu kota. Toh rakyat sudah mulai melek mana pemimpin terbaik untuk negeri ini melalui pendidikan politik tidak langsung dalam proses pemilihan Gubernur DKI yang lalu di mana Jokowi-Ahok bisa menang dibandingkan yang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H