Sumber Gambar Ilustrasi: mureo.com
Atas nama rindu di kelam malam Kau datang padaku Kau kecup bibirku Mesra
Kita pun bergumul dalam rasa Lalu kau katakan 'Ini yang terakhir'
Dengan sayang kau ikat aku Dalam kasihku kuserahkan diriku Karena cintaku kau arak aku sebagai maling Aku nista seperti kecupmu
Sebagai pelacur aku kau adili Sebagai pengkhianat aku kau hukum Kau cambuk aku dengan duri
Pada tiang perkasamu kau paku aku Dalam nafsu kau sibak auratku Malu aku telanjang di hadapmu
Tombak kemaluanmu menikam lambungku Penuh birahi kau sedot darahku Kau sembur ke mulutku kala kuhaus
Lalu Ketika selaput keagunganku sobek di langit Mengiringi desah terakhirku Aku berkata, 'Lama Sabatani, Kenapa kau tinggalkan aku?'
Aku tertunduk Malu aku Mati sebagai jalang Di puncak durjanamu
dan, ketika rohku mengembara Kulihat jasadmu tergantung dalam rona sesal Pasrah pada burung nazar yang menggaulimu
Aku tetap mencintaimu!