[caption id="attachment_113979" align="aligncenter" width="361" caption="arantau.wordpress.com"][/caption]
Anganku melepasmu pergi...
Seribu detak berdentang keras iringi jejak hadirmu di nafasku.
Adamu seharusnya murni, tetap suci tak peduli apa mauku.
Sosokmu semestinya tak bercela, tanpa noda meski aku penuh dosa.
Namun keakuanku mengais keluar dari penjaranya di sisi terhitam jiwaku
Auranya tak tulus ingin mencengkerammu.
Aku ingin melepasmu pergi...
Kau dan aku berdiri di sepanjang sisi jalan,
tegar bergandengan saat dunia mencemooh
Kau dan aku meminum habis kesunyian,
diam kita tercenung saat malam terlelap.
Aku dan kau saling melempar kata,
kadang kau tak tahu aku menuju titik tergelapku.
Lalu kulihat untaian merah di jari kita memudar
secepat cahaya dan aku jadi monster yg menggali galaksi di antara kita.
Aku melepasmu pergi!
Kosong itu hanya sementara.
Hampa itu tak pernah abadi.
Kau bukan yg awal apalagi pertama.
Tinggalkan anganmu untuk jadi satu-satunya
dan terakhir.
Karena aku melepasmu...
Kau tak akan suka kekang itu
kini aku melepasmu...
Saat bosan mulai merajai