[caption id="attachment_248569" align="aligncenter" width="522" caption="lustrasi: Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat berbincang dengan Kompascom, di Balaikota Jakarta, Kamis (23/5/2013). | Kompas.com/Kurnia Sari Aziza"][/caption]
Mungkin untuk pertama kali dalam sejarah perpolitikkan di Indonesia, sebuah konggres yang bukan mengatasnamakan partai politik tertentu akan diselenggarakan oleh rakyat sendiri untuk mengusung calon Presiden RI. Seperti dilansir Tribun News, sebuah konggres akan diselenggarakan di Bandung, Jabar pada 15 Juni 2013. Konggres ini disebut sebagai Konggres Relawan Jokowi Sedunia. Artinya, siapa pun yang mencintai dan mendukung Jokowi untuk menjadi Capres 2014 boleh mendaftarkan diri dan menghadiri konggres ini.
Latar belakang konggres ini bertolak dari keprihatinan rakyat atas calon-calon presiden yang muncul belakangan ini hanyalah tokoh-tokoh lama yang diibaratkan dengan "lagu lama" dan "kaset kusut." Jokowi adalah calon alternatif potensial yang diharapkan oleh para peserta konggres ini menjadi "penyanyi baru" dalam pentas perpolitikkan nasional.
Karena disebut sebagai Konggres Relawan Jokowi, maka pendanaan pun tidak melalui sponsor baik partai politik maupun Jokowi. Artinya, pendanaan murni dari swadaya para sukarelawan yang merasa bahwa Jokowi harus didukung menuju RI 1 pada 2014 mendatang.
Ternyata sudah sekitar 670 orang dari Indonesia dan mancanegara (Amerika Serikat, Arab Saudi, Belgia, Taiwan, Kanada, dan Australia) yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti Konggres, seperti yang diakui penggagas Konggres ini, Effendi Saman. Bahkan pendaftaran masih dibuka bagi masyarakat Indonesia baik yang berdomisili di Indonesia maupun  mancanegara. Ini daftar nomor kontak yang bisa dihubungi jika para Kompasianer berminat mengikuti Konggres ini pada 15 Juni mendatang: 0813 9539 1357, 0812 2475 9690, dan 0821 5906 0922, atau PIN 235ee060 BlackBerry Messenger.
Rupanya gerakan kerakyatan untuk mengusung Joko Widodo segera menjadi Capres 2014 sudah mulai takterbendung. Ketokohan dan model kepemimpinan Jokowi menjadi oase di tengah kesadaran akan krisis kepemimpinan teladan yang mendera republik belakangan ini. Tidak menutup kemungkinan bahwa aksi-aksi semacam ini akan kian gencar dilakukan oleh rakyat menjelang 2014.
Apakah Jokowi akan bersedia menerima hasil rekomendasi para peserta Konggres yang tidak mengatasnamakan partai politik tertentu? Akankah PDIP melihat konggres ini sebagai sebuah peluang ataukah sebagai sebuah tindakan pengondisian kebijakkan internal partai untuk menjawab kerinduan rakyat demi kepentingan politik praktis? Berhasilkah para peserta konggres dan para sukarelawan dunia menjadikan Jokowi sebagai capres 2014 jika tidak ada satu partai politik pun yang bersedia mengusung Jokowi?
Sumber: Tribunnews.com
Terkait:
Di Gedung Bersejarah ini Konggres akan Diselenggarakan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H