Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Oknum Polisi Bali Palak Bule Disaksikan Jutaan Mata Seluruh Dunia

3 April 2013   22:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:46 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah tayangan di Youtube memperlihatkan seorang polisi Bali yang fasih berbahasa Inggris sedang memalak seorang bule asal Belanda. Rekaman tersembunyi ini sepertinya disengaja oleh bule berkebangsaan Belanda. Adegan ini bermula dari bule Belanda bernama Kees van der Spek melaju dengan sepeda motornya tanpa mengenakan helm. Polisi langsung menilang dan mengajak Sang Bule ke Pos Polisi di Lio Square, Kuta Bali. Ternyata bukan hanya tidak berhelm, sang bule juga tidak membawa SIM. Walhasil Polisi tersebut meminta uang damai sebesar Rp 200.000 atau 16 euro yang langsung dibelikan bir oleh Polisi bersangkutan dan mereka pun minum bersama di Pos Polisi.

Adegan ini sepertinya telah dirancang sedemikian rupa oleh sang bule-korban. Hal ini tampak dari unsur kesengajaan tidak mengenakan helm, tidak membawa SIM, dan menyiapkan kameramen tersembunyi yang merekam seluruh adegan ini, memostingnya di Youtube dengan terjemahan dalam Bahasa Belanda pada layarnya.

Jika disengaja, maka kemungkinannya adegan ini merupakan ujian bagi kejujuran dan integritas diri Polantas Bali. Ternyata Polantasnya kalah dalam ujian dan memilih berdamai dengan uang yang langsung dibelikan beberapa botol bir untuk dinikmati bersama dengan bule dan seorang teman Polisi lainnya yang kelelahan berjaga di luar pos.

Ulah Polisi pemalak ini semakin menambah catatan buram bagi institusi kepolisian kita. Mohon perhatian dari Kapolri, karena videonya diunggah di Youtube sehingga disaksikan oleh siapa pun di seluruh dunia. Citra kepolisian menjadi buruk di mata warga asing, jika terus dibiarkan praktik seperti ini menjadi banal di jalanan.

Mampir di tayangan Youtubenya  Disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun