Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Saya Telah Melihat Tubuh Artis Itu

5 Oktober 2012   00:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:15 3880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1349405474491316939

[caption id="attachment_202620" align="aligncenter" width="545" caption="Keluarga Kudus Nasareth:Salah Satu Lukisan Michelangelo di Kapel Sistina-Vatikan (Sumber Ilustrasi: oilpainting-frame.com)"][/caption]

"Saya telah melihat tubuh artis itu!" Apa yang ada dalam benak kita ketika mendengarkan kalimat tersebut dari mulut sahabat kita? Mungkin ada yang kemudian bertanya penasaran, " hai bro, kapan? Di mana? Bagaimana mungkin? Bagaimana caranya? Seperti apa? Bagaimana bentuknya? Muluskah? Seksikah?" Pertanyaan-pertanyaan seperti ini bisa saja muncul bagi yang berpikir bahwa saya telah melihat tubuh telanjang artis itu secara sengaja atau tidak sengaja ketika ia sedang mandi telanjang atau sedang berganti pakaian di ruang ganti sebuah mall atau outlet. Jadi, interpretasi yang muncul dalam benak sahabat ini adalah melihat tubuh artis sama dengan melihat tubuh telanjang artis tersebut.

Sementara yang mau dikatakan dengan ucapan saya telah melihat tubuh artis itu adalah bahwa saya tidak pernah bisa melihat seseorang secara nyata dengan tanpa tubuhnya. Saya selalu melihat orang lain itu ada karena ia bertubuh. Tidak mungkin ia bisa dilihat oleh saya jika ia tidak mempunyai tubuh. Jika tidak bertubuh, maka saya mungkin saja melihat hantu. Setiap kali saya melihat seseorang entah berpakaian lengkap dari yang bertopi sampai yang bersepatu maupun yang telanjang, yang saya lihat tetap sama yakni tubuhnya. Jadi, setiap kali saya berjumpa dan melihat seseorang bisa dikatakan bahwa saya melihat sesosok tubuh.

Demikianpun bisa dikatakan bahwa ketika anda bertemu dengan seseorang, anda bertemu dengan sosok tubuh. Seseorang, lelaki ataupun perempuan, atau siapa pun itu, hanya bisa dilihat secara nyata dengan tubuhnya sendiri. Banyak orang  telah dibiasakan untuk berpikir bahwa ia melihat tubuh seseorang secara sungguh-sungguh hanya ketika melihat tubuh seseorang itu dalam keadaan telanjang bulat. Bila kita melihatnya dalam keadaan berpakaian, kita seolah-olah belum melihat tubuhnya. Bila kita melihat atau berjumpa seseorang entah pria atau wanita, kita selalu melihat dan berjumpa dengan tubuhnya. Tubuhnyalah yang memungkinkan mereka dapat dilihat dan dijumpai.

Mengapa tubuh telanjang anda, atau tubuh telanjang saya, atau tubuh telanjang siapapun, menjadi sesuatu yang membuat kita bereaksi atau berpikir secara lain? Seorang artis cantik atau aktor ganteng yang terkenal akan mendapatkan reaksi bermacam ragam ketika tubuh telanjangnya terlihat, terekam dalam bentuk foto atau video dan tersebar kepada publik. Jadi, sebenarnya, kita hidup dalam dunia yang sedang mengalami kebingungan bagaimana caranya mengerti tentang hakekat tubuh manusia.

Salam Kampretos

Baca juga:

Sulitnya Menjumpai Allah dalam Tubuh Sesama

Pornografi karena Kebingungan Arti Tubuh

Seni atau Porno Tergantung Isi Otakmu Bro

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun