Tepat pukul 08.00 pagi, saya bersama teman-teman seisi rumah menuju TPS untuk memberikan pilihan terhadap kedua capres. Sesampai di tempat TPS rupanya sudah hadir banyak orang. Setelah menyerahkan undangan pilpres ke panitia saya pun bergabung di ruang tunggu bersama para pemilih lain.
Sementara menanti panggilan untuk mencoblos, seorang bapak menceritakan kisahnya semalam. Menurutnya, Jokowi-JK akan memenangkan pertarungan ini. Kontan saja, para pendukung Prabowo nyeletuk: "masa sih, emang kamu Tuhan Allah?"
Dia pun menuturkan kisahnya mengapa sampai bisa menyimpulkan demikian. Semalam ia melakukan sebuah ritual adat setempat (Manggarai) yang disebut dengan "wada" atau "sumpah adat" setempat dengan cara mengadu kedua lilin yang dinyalakan bersamaan setelah di-nazar-kan secara adat. Kedua lilin ini diberi nama: lilin Prabowo dan Lilin Jokowi. Hasilnya, lilin Joko Widodo hampir saja dikalahkan oleh lilin Prabowo, alias hampir padam ketika tersisa bebeberapa sentimenter. Entah kenapa, tiba-tiba Lilin Jokowi kembali terang-benderang sementara lilin Prabowo padam seketika.
Jadi, kesimpulannya menurut Bapak tersebut, Prabowo akan kalah tipis dari Jokowi. Sementara itu, Jokowi memenangkan pertarungan Pilpres 2014 dengan susah payah!
Mendengar kisah ini, para pendukung Prabowo-Hatta terdiam. Mengapa? Karena mereka telah mengetahui bahwa reputasi Bapak tersebut dalam hal meramalkan masa depan melalui upacara wada.
Akan tetapi, hasil perhitungan cepat belum keluar. Sehingga bagi para pendukung Prabowo-Hatta masih ada harapan untuk menang!
*Wada=sebuah tradisi masyarakat Manggarai untuk mengadakan Sumpah Adat dalam perkara-perkara tertentu yang penting.
*Apakah 'wada' ini akan terbukti?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H