"Indie" memang telah berkembang menjadi lebih dari sekadar kata; itu sekarang mewakili sebuah aliran seni yang beragam dan dinamis.
Gerakan seni indie, yang merupakan bentuk pendek dari seni independen, adalah seni yang diproduksi oleh seniman yang independen dari pasar seni rupa komersial utama. Ini termasuk institusi seperti lelang seni, dealer seni, dan galeri seni besar.
Dari dekade ke dekade, seniman indie telah menantang norma yang ada dan mendorong batas-batas inovasi artistik. Misalnya:
- Pada tahun 1960-an, Andy Warhol muncul sebagai salah satu tokoh paling ikonik dalam dunia seni dengan eksplorasi budaya pop dan konsumerisme dalam kreasi Pop Art-nya.
- Pada tahun 1970-an, Jean-Michel Basquiat menggunakan seni grafiti sebagai suara dari jalanan, mengeksplorasi tema identitas rasial, ketidakadilan sosial, dan dikotomi antara kekayaan dan kemiskinan.
- Pada tahun 1980-an, Keith Haring menggunakan seninya sebagai alat aktivisme yang kuat, meningkatkan kesadaran tentang isu sosial dan menganjurkan kesetaraan dan kasih sayang.
- Akhir tahun 1990-an, Banksy, seniman jalanan anonim dan enigmatik, menantang konsep tradisional seni dan lembaga-lembaga dengan karya grafiti stensilnya yang sering kali disertai komentar politik dan sosial2.
Gerakan desain indie juga terdiri dari desainer independen, seniman, dan pengrajin yang merancang dan membuat berbagai produk tanpa menjadi bagian dari bisnis industri besar.
Estetika indie tidak hanya mencakup genre musik, tetapi juga pernyataan mode, palet warna, dan gaya hidup. Gaya indie adalah eklektik, tidak konvensional, dan berani, sering kali dilihat dalam jeans oversized, jaket kulit, kaos band, dan sepatu sneaker tebal.
Secara keseluruhan, indie adalah perwujudan dari kreativitas dan kebebasan ekspresi, memberikan ruang bagi seniman untuk mengekspresikan diri mereka dengan cara yang otentik dan tidak terikat oleh batasan pasar seni mainstream.
Dari sisi musik
Genre musik indie yang populer mencakup berbagai gaya dan ekspresi, yang semuanya menekankan kebebasan kreatif dan independensi dari label rekaman besar. Beberapa genre musik indie yang populer adalah:
- Indie Rock: Ini adalah genre favorit di kalangan band-band indie dan merupakan akar dari musik alternative rock.
- Indie Pop: Dikenal dengan melodi yang memorable dan lirik yang cerdas atau puitis.
- Indie Metal: Sebuah subgenre yang menggabungkan elemen metal dengan pendekatan indie.
- Indie Folk: Menggabungkan musik folk tradisional dengan elemen indie, sering kali dengan lirik yang introspektif dan akustik yang hangat.
- Indie Electronic: Menyatu dengan genre electronic, menampilkan eksperimen suara dan sintesis.
Musik indie sering kali diidentifikasi dengan etos DIY (Do It Yourself), pengaruh eklektik dari berbagai genre, ekspresi lirik yang autentik, dan penekanan pada penulisan lagu yang berkualitas.
Dalam konteks Indonesia, ada banyak musisi dan band indie yang telah memperkaya kancah musik dengan karya-karya mereka, seperti Mocca, Efek Rumah Kaca, The Sigit, White Shoes & The Couples Company, Pure Saturday, Sore, Endah n Resha, Four Twenty, Tone Lighter, The Adams, Payung Teduh, The Panturas, Barasuara, Banda Neira, Danila Riyadi, Reality Club, dan banyak lagi.