Musik blues, dengan nada-nada melankolisnya yang mendalam, telah lama menjadi ekspresi dari jiwa manusia yang paling autentik. Namun, apakah benar bahwa akar musik blues dapat ditelusuri kembali ke suara azan yang khas?
Menurut penelitian oleh Sylviane Diouf dari Schomburg Center for Research in Black Culture di New York, ada bukti yang menunjukkan bahwa musik blues memang memiliki hubungan dengan tradisi Islam di Afrika Barat.
Sejarah mencatat bahwa sekitar 30 persen budak Afrika yang dibawa ke Amerika Serikat adalah Muslim. Mereka membawa tradisi-tradisi dan kepercayaan yang kuat, termasuk praktik azan.
Diouf berpendapat bahwa lagu blues terkenal, "Levee Camp Holler," memiliki gaya dan melodi yang berasal dari azan. Ini menunjukkan bahwa meskipun budak-budak tersebut dipaksa meninggalkan praktik Islam mereka, mereka tetap mempertahankan aspek-aspek tertentu dari budaya mereka, termasuk dalam musik.
Blues, yang juga memengaruhi sejumlah genre musik Amerika lainnya, dari country hingga rock 'n' roll, dan jazz, mungkin telah terinspirasi oleh irama doa dan renungan Islam.
Pemain jazz terkenal seperti John Coltrane, yang terkenal dengan karyanya "A Love Supreme," tampaknya dipengaruhi oleh irama doa dan renungan Islam.
Penemuan ini menarik karena menunjukkan bahwa musik blues, sering dianggap sebagai produk murni dari pengalaman Afro-Amerika, sebenarnya mungkin memiliki akar yang lebih luas dan lebih beragam.
Ini juga menyoroti bagaimana budaya dan tradisi dapat bertahan dan beradaptasi dalam kondisi yang sangat sulit, seperti perbudakan, dan bagaimana elemen-elemen ini dapat terus hidup dalam bentuk-bentuk baru.
Dengan demikian, sementara blues mungkin tidak secara langsung "terinspirasi" oleh adzan dalam arti tradisional, ada bukti yang menunjukkan bahwa tradisi musik Afrika Barat, termasuk praktik Islam, telah memberikan kontribusi signifikan pada pengembangan genre ini.
Ini adalah contoh yang kuat dari bagaimana musik dapat menjadi wadah bagi pertemuan budaya dan pertukaran ide, bahkan di bawah tekanan dan penganiayaan yang paling ekstrem.