Lumajang (25/02/2023) -- Kelompok 12 KKN-T Universitas Muhammadiyah Jember membuat terobosan untuk Desa Kunir Kidul, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang yakni dengan mengubah limbah air tahu menjadi pupuk cair yang berguna untuk para petani. Acara ini di selenggarakan atas dasar keluhan para petani terhadap pupuk kimia yang subsidinya semakin dibatasi.
"Sehubungan dengan banyaknya produsen tahu dan Desa Kunir Kidul terkenal dengan Festival Banjir Tahu-nya, limbah air tahu hasil produksi juga lumayan banyak. Jika dibuang maka akan menyebabkan pencemaran air tanah. lebih baik kita membuat inovasi untuk desa dengan mengubah limbah air tahu menjadi pupuk organik cair" ujar Muhammad Kandar selaku Koordinator Kelompok 12 KKN-T Universitas Muhammadiyah Jember.
Menurut keterangan salah satu petani, sebelumnya memang belum ada edukasi dan pemanfaatan limbah air tahu di desa kunir kidul ini. Limbah air tahu biasanya dibuang ke dalam tanah atau disalurkan melalui Saluran Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Dengan adanya implementasi mengubah limbah air tahu menjadi pupuk organik cair harapannya dapat membantu permasalahan produsen tahu sekaligus para petani.
"Kami para petani sebelumnya hanya mengandalkan pupuk kimia sebagai bahan untuk melengkapi nutrisi dan menyuburkan tanaman. Dengan adanya mahasiswa KKN di desa kunir kidul ini dapat mengedukasi dan menerapkan ilmunya tentang pertanian terutama mengenai masalah limbah air tahu menjadi pupuk organik cair" ujar Neran selaku Ketua HIPPA Banyu Angga Kecamatan Kunir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H