Baru2 ini berbagai media ramai memberitakan soal pencopotan Komjen Budi Waseso yang populer disebut sebagai Komjen Buwas. Seperti telah diberitakan, beliau dicopot dari jabatannya sebagai Kabareskrim dan kini menjabat sebagai kepala BNN.
Mengingat berita ini sudah menjadi berita yang lumayan besar, tentu akan menarik dan bermanfaat jika kita menyimak berbagai reaksi dari Komjen Buwas itu sendiri dari reaksi dari tokoh penting lainnya. Dengan mencermati reaksi-reaksi tsb semoga kita bisa belajar bersikap bijak didalam menyikapi satu persoalan penting.
Pertama-tama marilah kita cermati reaksi Komjen Buwas itu sendiri. Terkait dengan pencopotannya Komjen Buwas mengatakan tidak mempermasalahkan pencopotannta sebagai Kabareskrim. "Tugas saya di mana saja, Insya Allah saya kerjakan sebaik mungkin," demikian kata Komjen Buwas saat dihubungi Tempo, Jumat pagi, 4 September 2015.
Lebih jauh Buwas mengatakan: "Kalau jadi Kepala BNN, saya langsung di bawah Presiden. Jadi yang melantik Presiden, bukan KaPolri," Ini menjadi penghargaan bagi saya."
Reaksi Buwas yang cukup bijak dan patut dicontoh itu ternyata agak berbeda dengan reaksi yang dilakukan oleh anak buahnya, BrigJend (Pol) Victor Edison Simanjuntak yang menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri
Seperti diberitakan Tribunnews.com, Victor mengancam akan mundur bila Kabareskrim Komjen BuWas benar-benar dicopot dari jabatannya. Menurut Victor, Komjen Buwas telah menunjukkan kemampuannya dalam mengungkap kasus korupsi besar.
Anggota Bareskrim bersemangat bekerja karena dipimpin Komjen Buwas. Kalau nanti diganti, semangatnya turun. Apa itu yang kita harapkan ? Apa kita mengharapkan Bareskrim ini lemah lembut lagi seperti dulu? Demikian pernyataan Victor.
Jika kita cermati reaksi victor tsb, tentu terkesan agak aneh ada seorang perwira polisi yang biasanya selalu taat kepada atasan kali ini bereaksi seperti mengancam. Salahkah apa yang dikatakan Victor tsb ?
Marilah kita dengar dulu reaksi dari Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan. Menurut Luhut, seperti yang diberitakan Kompas.com 3-9-2015: Victor seharusnya mengikuti keputusan apa pun yang diambil pimpinannya. "Sebagai perwira seharusnya tidak pernah mengancam atasannya. Apa pun yang diputuskan, pilihannya hanya dua, laksanakan dan amankan," demikian kata Luhut saat ditemui di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (3/9/2015).
Perlu digaris bawahi apa yang dikatakan oleh Luhut tentang bagaimana reaksi seorang perwira terhadap keputusan atasannya yaitu, laksanakan … dan … amankan.
Jika Menkopolhukam Luhut Panjaitan menganggap pernyataan Victor yang mau mundur sebagai ancaman, Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti menilai sikap Victor sebagai hal yang wajar. "Victor kan memang sudah mau pensiun," kata Badrodin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H