Tradisi baratan adalah salah satu tradisi karnaval masyarakat Jepara yang erat kaitannya dengan Ratu Kalinyamat. Ratu Kalinyamat merupakan seorang pemimpin tanah Jepara yang amat disegani. Beliau seorang pahlawan nasional yang baru saja ditetapkan oleh presiden joko Widodo pada tanggal 10 November 2023
Kegiatan dipusatkan di Masjid Al Makmur Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamatan. Ritualnya sederhana, yaitu setelah salat maghrib, umat islam desa setempat tidak langsung pulang. Tradisi Pesta Baratan rutin dilaksanakan setiap tanggal 15 Sya'ban (kalender Hijriyah) atau 15 Ruwah (kalender Jawa) yang bertepatan dengan malam Nisfu Sya'ban.
Dalam tradisi baratan ini banyak sekali mengandung nilai-nilai Pancasila yang digunakan sebagai pedoman bagi bangsa Indonesia. Pertama-tama, nilai-nilai Pancasila tercermin dalam tradisi Baratan yang diwarisi dari Ratu Kalinyamat. Kesetiaan terhadap tanah air dan rasa persatuan yang kuat merupakan nilai-nilai dasar Pancasila yang diwujudkan melalui perayaan ini. Masyarakat yang beragam etnis dan agama bersatu dalam perayaan ini, menciptakan semangat kebersamaan yang menjadi landasan persatuan bangsa.
Selain itu, dalam suasana keagamaan dan keberagaman budaya yang ditonjolkan dalam Baratan, kita melihat nilai-nilai ketuhanan yang mewarnai Pancasila. Meskipun merupakan tradisi Jawa, perayaan ini memberikan ruang bagi berbagai keyakinan dan memberi penghormatan terhadap pluralitas kepercayaan yang ada di Indonesia.
Dengan demikian, tradisi Baratan Ratu Kalinyamat bukan hanya sekadar warisan sejarah, tetapi juga suatu bentuk pengamalan nilai-nilai Pancasila. Melalui perayaan ini, masyarakat dapat terus menggali dan mewarisi nilai-nilai luhur yang telah ditanamkan oleh Ratu Kalinyamat, menjadikannya sebagai sumber inspirasi untuk memperkuat keberagaman, persatuan, dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H